Indonesia Curi Kesempatan Genjot Ekspor Ikan ke Rusia

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berniat menggenjot ekspor perikanan ke negara Rusia.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Okt 2015, 21:01 WIB
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin (kanan) saat memberikan keterangan pers terkait kerja sama Indonesia-Rusia, Jakarta, Rabu (21/10/2015). Rusia dan Indonesia akan membentuk Satgas Illegal Fishing (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti berniat menggenjot ekspor perikanan ke negara Rusia. Kondisi saat ini, Indonesia diuntungkan karena Rusia sedang diembargo oleh negara-negara Eropa.

"Kita enaknya memanfaatkan, dia kan lagi kena sanksi, ikan kurang, Salmon Eropa enggak masuk sana," kata dia usai bertemu Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin, di Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Pihaknya mengaku, produk perikanan Indonesia sempat ditolak masuk Rusia karena terkontaminasi logam berat. Selain akan menggenjot ekspor ikan, Susi menginginkan pembebasan bea tarif.

"Kalau ada pungutan tarif apapun terhadap ikan Indonesia dia (Rusia) janji bebaskan," katanya.

Rusia sendiri, kata Susi mengatakan menawarkan kerjasama di bidang kemaritiman. Seperti radar, kerjasama pendidikan, teknologi kelautan.

Galuzi sendiri menyambut positif kerjasama antara Rusia dan Indonesia. Dengan begitu diharapkan mempererat hubungan kedua negara.

"Dalam pertemuan kita sempat bicara beberapa hal yang penting sesuai minat Indonesia dan Rusia. Isu-isu terkait perkembangan kerjasama kemaritiman. Secara spesifik bahwa terperinci  kita sedang membicarakan peningkatan kerjasama di bidang penangkapan, ekspor ikan," tandas dia. (Amd/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya