Menperin Minta Jepang Dongkrak Investasi di Indonesia

Hal tersebut diungkapkan Saleh saat menerima kunjungan Gubernur Aichi Jepang, Hideaki Ohmura di Kementerian Perindustrian Jakarta, hari ini.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Okt 2015, 20:48 WIB
Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengundang pengusaha Jepang untuk memanfaatkan kemudahan investasi yang tengah dibuka lebar-lebar oleh pemerintah Indonesia. Para investor Negeri Sakura diharapkan masuk ke beberapa sektor industri unggulan.

Hal tersebut diungkapkan Saleh saat menerima kunjungan Gubernur Aichi Jepang, Hideaki Ohmura di Kementerian Perindustrian Jakarta, hari ini.

"Pengusaha Jepang silakan membangun fasilitas produksi di dalam kawasan industri yang sedang kita kembangkan di 14 lokasi agar fasilitas fiskal seperti tax holiday dapat dimanfaatkan dengan optimal," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Dia menjelaskan, belasan kawasan industri itu telah memiliki konsentrasi industri masing-masing. Antara lain Bintuni di Papua Barat untuk industri migas dan pupuk, Morowali Sulawesi Tengah untuk industri smelter ferronikel, dan baja hilir. Atau di Batulicin Kalimantan Selatan untuk besi baja dan Tanggamus di Lampung untuk industri maritim dan logistik.

Selain itu, investor Jepang ini juga dapat membangun pabrik di Gresik, Jawa Timur yang total lahannya mencapai 1.500 hektare dan telah terintegrasi dengan fasilitas pelabuhan.

Kedua, Jepang bisa berpartisipasi dalam proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) dan dapat berperan sebagai Independent Power Producer (IPP) maupun mengembangkan industri komponen untuk memasok proyek raksasa itu.

Ketiga, Jepang bisa meningkatkan investasi industri otomotif dan khususnya industri komponen. Ekspansi bisnis ini diharapkan dengan menggandeng perusahaan lokal Indonesia.

Keempat, industri baja hilir nasional juga ditawarkan kepada Jepang karena Indonesia memiliki keunggulan bahan baku dan tengah memacu penghiliran industri.  

Kawasan Aichi sendiri dikenal sebagai pusat industri manufaktur di Jepang. Terdapat ratusan perusahaan membangun pabrik di daerah ini antara lain Toyota dan Denso.

"Kami memandang Indonesia sebagai negara yang sangat penting. Untuk otomotif saja, penjualan mobil mencapai 1,2 juta unit di tahun lalu," kata Gubernur Aichi, Hideaki Ohmura.

Pada 2014, terdapat 164 perusahaan dari Aichi yang menanam modal di Indonesia. Jumlah tersebut meningkat  dua kali lipat dibanding beberapa periode sebelumnya.

Sementara itu, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan meminta agar investasi yang masuk menciptakan nilai tambah.

"Industri komponen memberi keuntungan bagi kedua belah pihak. Jepang dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk pasar global sekaligus memanfaatkan pasar domestik yang terus tumbuh," jelasnya.

Putu juga menyebutkan beberapa pabrikan otomotif Jepang siap mendongkrak investasi di Indonesia seperti Mitsubishi Fuso yang bakal memperluas produksi. Sedangkan Toyota berencana mengalirkan investasi sebesar Rp 20 triliun dalam lima tahun ke depan. (Dny/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya