Industri Elektronika dan Telematika Didorong Go Internasional

Perlu upaya pemerintah untuk terus mengawal dan menfasilitasi produk aplikasi mobile.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Okt 2015, 17:01 WIB
Paviliun Indonesia di arena CeBIT Hannover Jerman.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Ditjen Industri Logam, Mesin, Transportasi dan Telematika mendorong industri elektronika dan telematika untuk bisa go international dengan menfasilitasi industri ini untuk partisipasi dalam GITEX 2015 di Dubai - Uni Emirate Arab dari tanggal 18 – 22 Oktober 2015.

Ignatius Warsito, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin, mengungkapkan di Pameran GITEX 2015 di Dubai - Uni Emirate Arab diharapkan menjadi Hub atau pintu masuk produk–produk teknologi informasi lokal di pasar Timur Tengah , Afrika Utara dan Asia Tengah.

Dengan tugas pokok dan fungsi Kemenperin untuk mendorong investasi dan membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan pajak melalui kegiatan promosi di GITEX 2015 ini diharapkan mampu meningkatkan daya tawar produk teknologi informasi local Indonesia ke kancah Internasional.

Sejalan dengan itu pemerintah juga sedang membuat formula perhitungan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk ponsel 4G LTE yang dapat mengakomadasi tumbuhnya industri telepon selular yang berbasis manufaktur, desain center dan pengembangan aplikasi mobile terutama berbasis teknologi tinggi seperti Augmented Reality (AR).

Kemenperin juga menyiapkan wadah dalam pertumnbuhan dan pusat teknologi informasi lokal yang diharapkan dapat menumbuhkan inkubasi produk–produk teknologi informasi maupun meningkatkan kemampuan melalui Global Strategic Partnership dengan pemerintah Dubai.

Pada kesempatan di acara peluncuran aplikasi mobile Augmented Reality “Dubai In Your Hand” di Indonesia Pavilion, GITEX 2015 di Dubai, Selasa (20/10/2015), Ignatius Warsito mengatakan produk aplikasi mobile Augmented Reality seperti ini sangat berpeluang besar dan momentum yang tepat untuk mengisi pasar industri konten baik di dalam negeri maupuin di luar negeri. 

Namun demikian perlu upaya pemerintah untuk terus mengawal dan menfasilitasi produk aplikasi mobile seperti ini yang sedang tumbuh agar pelaku industri pengembang aplikasi mobile mempunyai daya saing yang kuat di pasar internasional maupun dapat menjadi basis produksi di dalam negeri dengan menfasilitasi instalasi aplikasi mobile Augmented Reality Indonesia In Your Hand ke dalam ponsel yang diproduksi di dalam negeri dan Dubai In Your Hand untuk pasar timur tengah.

"Fitur utama aplikasi mobile ini adalah Augmented Reality yang dapat memudahkan pengguna untuk mengetahui sebuah produk atau promosi dengan mengarahkan kamera ke produk atau promosi tersebut dan akan tampil konten video atau 3D diponsel nya dan langsung dapat melakukan transaksi perdagangan, " jelas Amiranto Adi Wibowo, Presiden Indonesia In Your Hand – Augmented Reality Cities.

Untuk mendukung kebijaksanaan pemerintah tersebut , TSM sebagai produsen smartphone 4G LTE berbasis frequency-division duplex(FDD) dan berbasis time-division duplex (TDD) sepakat memasukan aplikasi mobile Augmented Reality “Indonesia In Your Hand” sebagai software lokal agar Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tercapai.

Apabila AR ini digunakan di dunia internet, maka diperkirakan AR akan menghasilkan US$ 840 miliar untuk sektor e-commerce di 2014. Proyeksi penjualan software akan mencapai US$ 243 miliar di 2018, sama dengan 5,6 persen dari total produk IT di seluruh dunia. 

 

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya