Liputan6.com, Sydney - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) melemah pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini. Pelemahan bursa Asia ini mengikuti kejatuhan dari bursa Amerika Serikat (Wall Street) karena saham-saham di sektor kesehatan.
Mengutip Bloomberg, Kamis (22/10/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,3 persen menjadi 134, 17 pada pukul 09.04 waktu Tokyo Jepang. Dari awal Oktober, Indeks patokan di Asia ini telah menguat 8,7 persen karena dorongan dari bursa Jepang akibat spekulasi bahwa Bank Sentral Jepang akan menambah stimulus guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun penguatan tersebut berhenti pada perdagangan hari ini karena besarnya sentimen negatif dari bursa Amerika Serikat dan belum adanya katalis baru di kawasan Asia Pasifik.
Indeks Topix Jepang turun 0,5 persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2 persen. Indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,1 persen. Sedangkan Indeks S&P/ASX 200 melemah 0,5 persen.
"Saya merasa sulit untuk terus mendapatkan bullish setelah kemarin mengalami penguatan yang cukup tinggi," jelas Kepala Riset Craigs Investment Partners Ltd, Wellington, Selandia Baru, Mark Lister.
Ia melanjutkan, bursa Asia telah mengalami penguatan terus menerus sejak Agustus lalu. Oleh karena itu wajar jika ada penurunan. "Di sini banyak peluang tapi juga banyak risiko. Oleh sebab itu investor lebih memilih untuk berhati-hati," tambahnya.
Sentimen dari China masih akan tetap membayangi gerak dari bursa Asia. China selama ini memang terus menjadi penekan bursa saham di Asia karena mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan. Dalam lima tahun terakhir penurunan pertumbuhan ekonomi China hampir mencapai 50 persen.
Di Wall Street, penurunan terjadi karena tekanan dari saham-saham di sektor kesehatan. Dow Jones Industrial Averange turun 48,5 poin atau 0,28 persen ke 17.168,61. S&P 500 kehilangan 11,83 poin atau 0,58 persen ke 2.018,94 dan Nasdaq Composite turun 40,86 atau 0,84 persen ke 4.840,12.
Saham Valeant Pharmaceutical tenggelam pada perdagangan intraday turun 19,2 persen ke level US$ 118,16, merupakan level terendah sejak Oktober 2014. Penyebab penurunan saham perusahaan farmasi tersebut karena keluarnya penelitian dari Citron Research yang menyatakan bahwa Valeant sedang dalam masa krisis. (Gdn/Ndw)
Bursa Asia Terjatuh Mengikuti Pelemahan Wall Street
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,3 persen menjadi 134, 17 pada pukul 09.04 waktu Tokyo Jepang.
diperbarui 22 Okt 2015, 08:32 WIB(Foto: Reuters)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pramono Minta Penyelenggara Pilkada Bersikap Adil dan Netral
Usai Nyoblos, Anies Baswedan Minta Warga Jakarta Lawan Serangan Fajar
Cerita Usaha dan AgenBRILink di Wilayah Transmigrasi Merauke Dorong Kemajuan Ekonomi Lokal
Pramono Ajak Warga Jakarta Gunakan Hak Pilih di Pilkada
Ridwan Kamil Pilih Salat Subuh Berjamaah dan Ziarah ke Makam Sebelum Nyoblos ke Bandung
Investor Abaikan Donald Trump, S&P 500 dan Dow Jones Cetak Rekor Baru
Pramono dan Keluarga Gunakan Hak Pilih di TPS 046 Cipete Selatan, Warga Doakan Menang Satu Putaran
Menteri Ara Minta Target Penyaluran KPR FLPP Naik Jadi 800 Ribu Rumah di 2025
Terlanjur Terima Duit Serangan Fajar Pilkada, Harus Bagaimana? Simak Kata Buya Yahya
Top 3 News: PDIP Tegaskan Tersangka Judi Online Alwin Jabarti Kiemas Bukan Keluarga Megawati
Nonton Gemini Man (2019) di Vidio: Pertarungan Seru Will Smith Melawan Dirinya Sendiri
Hasil Penelitian Adalah: Panduan Lengkap Menyusun dan Menganalisis