Pertama Kalinya, Orang RI Jadi Bos Credit Suisse Global

Penunjukan Helman Sitohang masuk jajaran dewan eksekutif global seiring rencana alokasi lebih banyak modal dan sumber daya ke Asia Pasifik.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Okt 2015, 12:58 WIB
Helman Sitohang

Liputan6.com, Jakarta - Credit Suisse mengangkat CEO Asia Pasifik Helman Sitohang sebagai orang Indonesia pertama yang masuk dalam dewan eksekutif perusahaan, setelah dilakukan peninjauan terhadap perseroan secara global.

Penunjukan Helman dilakukan seiring rencana bank itu mengalokasikan lebih banyak modal dan sumber daya ke [Asia Pasifik](Asia Pasifik "") untuk menggandakan pendapatan pada akhir 2018. Apalagi Credit Suisse mencatatkan kinerja memuaskan di Asia Pasifik. Pendapatan Credit Suisse naik 17 persen menjadi 3 miliar franc Swiss di wilayah tersebut.

Pendapatan sebelum pajak naik 48 persen menjadi 1,1 miliar franc Swiss hingga sembilan bulan pertama pada 2015.Pencapaian ini didukung oleh kinerja perusahaan, yang kuat dan berkelanjutan di Asia Pasifik dan model "satu bank" yang menuai sukses besar. Model ini menawarkan produk-produk private banking and wealth management dan investment banking yang terintegrasi bagi para nasabah.

Helman menuturkan, Credit Suisse Asia Pasifik telah mencatat pendapatan sebelum pajak yang tinggi di kuartal pertama tahun ini. Asia Pasifik menyumbangkan 15 persen dari total pendapatan Credit Suisse dan 28 persen dari pendapatan sebelum pajak.

"Ini merupakan kinerja solid mengingat kondisi pasar saat ini dan menunjukkan ketangguhan model bisnis kami, dan kemampuan kami menghasilkan keuntungan pada siklusnya," kata Helman seperti dikutip dari keterangan tertulis Kamis (22/10/2015).

Saat ini Credit Suisse Asia Pasifik menargetkan menggandakan pendapatan sebelum pajak dan dana kelolaan di kawasan ini pada akhir 2018. Credit Suisse mengelola aset sebesar 133 miliar franc Swiss, dan dalam tiga kuartal pertama berhasil mengumpulkan 14,7 miliar franc Swiss aset baru, mewakili sebesar 55 persen total bersih aset baru private banking dari bank tersebut.

"Kami melakukan investasi besar di Asia Pasifik, baik dalam bentuk sumber daya maupun modal. Fokus kami adalah untuk menjadi mitra bagi klien high net worth individual, pengusaha dan institusi agar dapat mendukung ambisi pertumbuhan mereka," kata Helman.

Ia menambahkan, pihaknya berencana untuk lebih mengembangkan pasar-pasar utama, memanfaatkan kekuatan di Asia Tenggara dan membangun franchise China. Selain itu sambil mempertahankan budaya kepatuhan dan kontrol konsisten.

"Ambisi kami adalah untuk menjadi bank terpercaya bagi pengusaha di Asia Pasifik, dan menjadi tujuan utama bagi orang-orang yang berbakat," ujar Helman.

Menurut laporan Family Business Model 2015 oleh Credit Suisse Research Institute, 57 persen dari kekayaan baru di Asia Pasifik didorong oleh para pengusaha generasi pertama, dan kepemilikan keluarg atas perusahaan-perusahaan yang tercatat di berbagai bursa di kawasan ini akan meningkat seiring meningkatnya kekayaan.

"Seiring meningkatnya kekayaan dan berkembangnya pasar keuangan di Asia Pasifik, kami melihat kesempatan besar untuk membantu klien kami memanfaatkan pertumbuhan ini. Catatan kinerja, buaya kemitraan serta waralaba kuat, memberikan landasan kokoh bagi bisnis Credit Suisse di Asia Pasifik. Dengan tambahan investasi, kami berharap dapat tumbuh lebih besar lagi di atas landasan ini untuk kepentingan nasabah pengusaha dan investor kami," kata Helman. (Ahm/Igw)

 
 
 
 
 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya