Kura-Kura 'Bertempurung Padat' Ditemukan di Galapagos

Spesies baru itu menambah jumlah spesies kura-kura di Kepulauan Galapagos menjadi 15, empat di antaranya telah punah.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Okt 2015, 17:07 WIB
Spesies baru kura-kura di Kepulauan Galapagos. (Reuters)

Liputan6.com, Santa Cruz - Sejumlah ilmuwan menyatakan menemukan spesies kura-kura baru berukuran raksasa di Kepulauan Galapagos, Samudera Pasifik.

Terungkapnya spesies baru ini berkat data genetika yang dipakai para ilmuwan, yang digunakan meneliti sekitar 250 kura-kura di Pulau Santa Cruz, Kepulauan Galapagos.

Spesies baru itu menambah jumlah spesies kura-kura di Kepulauan Galapagos menjadi 15, empat di antaranya telah punah. Umumnya hewan tersebut berbobot 250 kilogram dan hidup lebih dari 100 tahun.

"Para ahli sejak lama para meyakini bahwa 2 populasi kura-kura di Pulau Santa Cruz merupakan spesies yang sama," ungkap Kementerian Lingkungan Ekuador dalam sebuah penyataan yang dikutip dari BBC, Kamis (22/10/2015).

Spesies yang baru diidentifikasi, yang juga dikenal sebagai kura-kura Timur Santa Cruz, tinggal di sisi timur pulau dan juga ditemukan secara genetik berbeda dari [kura-kura]( "") di pulau-pulau lainnya.

Spesies baru itu dinamai 'Chelonoidis donfaustoi', diambil dari nama penjaga taman Galapagos yang sudah pensiun.

Tim peneliti pimpinan pakar biologi dari Universitas Yale, Amerika Serikat, Gisella Caccione, mengatakan spesies tersebut memiliki perbedaan dengan yang sebelumnya dikira sama.

"Tempurungnya lebih padat ketimbang spesies lainnya," tutur Gisella Caccione.

Para ilmuwan dan pegiat lingkungan hidup berharap penemuan spesies baru itu akan membantu melindungi dan melestarikan kura-kura. Apalagi spesies Chelonoidis donfaustoi hanya berjumlah sekitar 250 ekor.

Diyakini lebih dari 2.000 kura-kura dari banyak spesies hidup di tempat lain pulau itu.

Kura-kura raksasa ini merupakan salah satu di antara beberapa makhluk terkenal yang dipelajari oleh naturalis Inggris Charles Darwin di Kepulauan Galapagos di tahun 1830-an. (Tnt/Rie)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya