Liputan6.com, Jakarta Berawal dari iseng ikut temannya untuk mamografi, siapa bakal mengira ditemukan sel kanker di payudara Joneka Kandou (48). Tak tanggung-tanggung dokter langsung menetapkan kanker payudara yang diidapnya sudah memasuki stadium 4A.
Saat itu dokter memprediksi usia hidupnya antara tiga hingga lima bulan saja. Namun ucapan dokter itu tak membuatnya sedih, Joneka malah makin bersemangat untuk melawan kankernya.
Advertisement
"Kita yang menentukan. Saya tidak pernah bilang death penalty ini merupakan akhir kehidupan. Sehingga saya jalani hidup seperti biasa," terang `Joneka dalam acara Breast Cancer Awareness` di Plaza Senayan, Jakarta ditulis Kamis (22/10/2015).
Pengobatan pun dilakukan, termasuk diantaranya kemoterapi yang membuat rambutnya rontok, pusing, dan mual. Hebatnya, di tengah proses kemoterapi ia masih bekerja.
"Saya tak mau hanya diam di rumah merasakan tak enaknya kemo. Ini sama seperti saat kita sakit panas terus tiduran dan menutup dengan selimut, itu kan malah jadi terasa makin panas. Ya sudah saya terus bekerja," ungkap Joneka mantap.
Tepat tujuh tahun lalu dokter mengatakan hidupnya tak bakal lama. Namun Joneka hingga kini masih jalani hidup dan bekerja sebagai travel manager. Ini membuktikan betapa pola pikir atau mindset sangat berarti mengubah hidup kita.