Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menilai, kisruh Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016 di DPR lebih banyak disebabkan dari pihak pemerintah.
"Kita lihat saja realitanya. saya melihat pemerintah yang sebabkan perlambatan ini," kata Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015).
Dipaparkan Hidayat, di Komisi VIII saja, pembahasan anggaran bersama mitra kerja di komisinya kerap mengalami perubahan dan cenderung tidak efektif.
"Banyak perubahan yang disampaikan kementerian di tengah proses pembahasan. Kami jelas kaget, karena dalam pembahasan ada berkali-kali perubahan di pemerintahan. Sampai ada pemotongan anggaran yang mekanismenya tidak dibicarakan dengan DPR," kata Hidayat.
Menurut Hidayat, pemotongan ini berdampak pada perubahan postur anggaran di tengah-tengah pembahasan. Otomatis, dampaknya pembahasan tersebut jadi perlu diulang lagi.
"Kita di DPR berharap hal seperti ini jangan dipolitisasi, ini pemerintah yang buat surat pemotongan anggaran," ujar Hidayat.
RAPBN 2016 sendiri seharusnya disahkan hari ini namun ditunda hingga pekan depan. Ketua DPR Setya Novanto memastikan penundaan pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 sudah dikomunikasikan dengan pemerintah. Dia meyakini, penundaan pengesahan itu tidak akan menjadi masalah.
DPR sebelumnya menargetkan pengesahan RAPBN 2016 dilakukan pada Kamis ini sebelum perjalanan dinas Presiden ke Amerika Serikat. Namun DPR menunda hingga 30 Oktober mendatang, sebelum masa reses.
"Kita sudah putuskan tanggal 30 Oktober, dan Presiden sudah komunikasi dengan saya langsung, sudah disampaikan," kata Setya Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu kemarin 21 Oktober 2015. (Dms/Ans)
Soal Penundaan Pengesahan RAPBN 2016, Ini Pandangan PKS
Menurut Hidayat Nur Wahid, banyak perubahan yang disampaikan kementerian di tengah proses pembahasan anggaran di DPR.
diperbarui 22 Okt 2015, 21:58 WIBKetua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid saat mendatangi kediaman Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, Jakarta, (10/9/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Warna Mustard Seperti Apa: Panduan Lengkap Memahami dan Menggunakannya
Top 3 Tekno: Hasil Negosiasi Investasi Apple dengan Menperin Bikin Penasaran
Apa itu Psikotes: Pengertian, Jenis, dan Tips Menghadapinya
Agensi Tak Terima Go Kyung Pyo Diisukan Berbuat Cabul di Photo Booth, Pastikan Tempuh Jalur Hukum
Jawaban Enteng Nabi Adam saat Dikritik Nabi Musa karena Kesalahannya, Dikisahkan Gus Baha
Batas Usia Pensiun jadi 59 Tahun pada 2025, Ini Kata Pengusaha
Trigliserida Itu Apa: Memahami Lemak Penting dalam Tubuh
Apa itu PTSD: Memahami Gangguan Stres Pascatrauma
Babak Baru Kasus Pelecehan Seksual Agus Buntung
Warna Netral Apa Saja yang Wajib Dimiliki untuk Tampilan Stylish
Kepemimpinan Adalah Kemampuan Mengarahkan, Pahami Praktik Leadership Modern
Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda, Wajib Diwaspadai