Liputan6.com, Jakarta - Selama hampir dua bulan terakhir ini, perusahaan-perusahaan besar terus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya. Jumlah karyawan yang terkena PHK pun cukup besar dan naik dibanding tahun sebelumnya. Alasan utamanya adalah karena kondisi ekonomi global yang belum juga pulih.
Fenomena ini dimulai pada September, saat perusahaan teknologi Hewlett-Packard menyatakan bakal melakukan PHK hingga 30.000 orang. Minggu ini saja, sejumlah perusahaan yakni 3M, Biogen, Credit Suisse, Disne's ESPN, dan Perrigo menyatakan bakal melakukan langkah yang sama.
Advertisement
Berdasarkan laporan dari konsultan PHK Challenger, Gray and Christmas, PHK di bulan September naik 43 persen dari bulan sebelumnya. Jumlah itu juga naik 93 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu.
"Tak mau melebih-lebihkan, tapi gelombang PHKmemang benar sangat besar di tahun ini," tutur CEO John Challenger seperti dilansir dari CNBC, Jumat (23/10/2015).
"Kondisi ini memberikan tekanan lebih berat bagi perusahaan yang mengalami kinerja kurang memuaskan untuk mengambil langkah secepatnya," imbuhnya.
Kuartal III 2015 adalah periode yang terburuk sejak kuartal III 2009, dalam hal PHK. Sejauh ini pada 2015, jumlahnya lebih banyak dibanding PHK sepanjang 2014.
Naiknya aksi merger dan akuisisi perusahaan yang juga berujung ke konsolidasi terkadang harus memangkas karyawan. Challenger juga menekankan pada kondisi ekonomi yang tengah dalam tahap recovery, artinya belum pulih betul dari perlambatan.
Meski laporan jumlah PHK di beberapa bulan belakangan ini terus berembus, laporan mengenai klaim pengangguran masih belum naik, bahkan berlanjut mengalami penurunan.
Challenger menyebut, meski lebih banyak orang kena PHK, mereka hanya berada dalam zona pengangguran untuk jangka yang pendek.
"Itu berarti, mereka cepat mendapat pekerjaan baru," tuturnya.
"Meski dalam kondisi PHK massal, banyak orang di sektor padat karya bakal cepat melakukan transisi," imbuhnya.
Berikut daftar perusahaan besar dunia yang melakukan PHK dalam dua bulan terakhir:
- 3M (1.500 orang)
- Caterpillar (4.000-5.000 orang)
- Credit Suisse (3.400 orang)
- Hewlett Packards (30.000 orang)
- Whole Foods (1.500 orang)
- Monsanto (2.600 orang)
- FMC (800-850 orang)
- Twitter (336 orang)
- Perrigo (800 orang)
- Chevron (10 persen)
- Disney's ESPN (300 orang), dan beberapa perusahaan lainnya.
(Zul/Ndw)*