Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan memimpin jalannya operasi penanggulangan kebakaran hutan dan kabut asap di Kalimantan, Sumatera dan Papua. Menerima tugas tersebut, Luhut mengaku akan berkantor di daerah yang mengalami kebakaran hutan atau terkena kabut asap.
"Saya akan berpindah-pindah kantor. Saya akan pergi ke daerah-daerah, tapi semua persiapan-persiapan untuk itu sudah kita lakukan dengan cermat," ujar Luhut di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, (23/10/2015).
Luhut mengaku akan berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kapolri untuk bersama-sama menginstruksikan pasukannya terjun ke wilayah-wilayah tersebut. Personel polisi dan TNI diturunkan untuk membantu jalannya proses evakuasi dan memberikan pelayanan warga korban asap.
"Semua (polisi dan TNI) ikut bermain. Kami lakukan ini dengan cermat. Ini akan dilakukan seperti operasi militer. Saya akan terapkan dasar-dasar operasi militer untuk kemanusiaan," ujar Luhut.
Mengenai jumlah personel TNI dan Polri yang akan diturunkan, Luhut mengaku hingga kini belum mendapatkan jumlah konkret. Namun demikian. Ia menginginkan agar TNI dan Polri sebanyaknya dikerahkan ke wilayah-wilayah tersebut untuk membantu warga.
"Sekarang sudah hampir 2.000 atau lebih dengan polisi, atau nanti coba kita lihat ke depan, kalau masih diperlukan, unsur-unsur tempur pun akan kita kerahkan untuk bantu rakyat kita," ucap Luhut.
Selain berkoordinasi dengan Kapolri dan Panglima TNI, Luhut mengaku terus melakukan koordinasi dengan kementerian di bawah koordinasi Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Dalam beberapa minggu terakhir, dirinya rutin menggelar rapat koordinasi (Rakor) menanganan bencana kebakaran hutan dan lahan.
"Tadi kan kita ngomong sama-sama. saya berkoordinasi sama beliau (Menko PMK Puan Maharani), tentu berkoordinasi dengan menteri dibawah dia dan saya kira tidak ada masalah. Beliau sangat koperatif dalam hal ini," pungkas Luhut. (Ron/Mut)
Tangani Kabut Asap, Menko Luhut Akan Pindah-Pindah Kantor
Mengenai jumlah personel TNI dan Polri yang akan diturunkan, Luhut mengaku hingga kini belum mendapatkan jumlah konkret.
diperbarui 23 Okt 2015, 15:50 WIBKepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar saat menyambangi Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/6/2015). Kedatangan Luhut untuk menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LKHPN). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Melihat Rumah Modular LG Smart Cottage, Dibangun Hanya 2 Hari dan Bisa Hasilkan Energi Sendiri
Jangan Jadikan Doa sebagai Sarana, Seharusnya Begini supaya Berkah Kata Buya Yahya
Metrosexual Adalah: Fenomena Gaya Hidup Pria Modern
Rekap Hasil Korea Masters 2024: 3 Wakil Indonesia Lolos ke Perempat Final
Neuroscience Adalah: Menjelajahi Misteri Otak dan Sistem Saraf
Erick Thohir: Bulog Butuh Suntikan Rp 26 Triliun Buat Operasi Pasar Biar Tak Utang
Top 3 Berita Hari Ini: Lebih Tinggi dari Orangtuanya, Kemunculan Barron Trump di Pidato Kemenangan Donald Trump Bikin Salah Fokus
Runvestasi 2024 Hadir, Investasi Bisa Dimulai dengan Modal Rp 10 Ribu
Shin Tae-yong Pastikan Asnawi Tetap Absen saat Timnas Indonesia Lawan Jepang dan Arab Saudi, Ini Alasannya
Mengenal Metal Adalah Genre Musik yang Penuh Energi dan Kontroversi
Intip, Gaji KPPS Pilkada 2024 Serta Tugas dan Wewenangnya
Penuh Tradisi, Cara Desa Adat Kemiren Banyuwangi Rayakan Hari Jadi