Pilih Mana, Aki Kering atau Basah?

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan aki kering dan aki basah.

oleh Rio Apinino diperbarui 24 Okt 2015, 11:37 WIB
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan aki kering dan aki basah.

Liputan6.com, Jakarta - Aki adalah salah satu komponen penting pada mobil. Tanpanya, tidak akan ada suplai tenaga listrik yang bisa menyalakan berbagai fitur yang ada.

Di pasaran, terdapat dua macam aki, kering dan basah. Untuk menentukan mana aki yang paling pas untuk kendaraan Anda, maka yang wajib diketahui adalah kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Sebelumnya, harus diketahui dulu bahwa semua jenis aki menggunakan elektroda atau yang juga disebut air aki. Tapi, pada aki kering cairan ini lebih padat berbentuk gel.

Aki basah dapat dikenali dengan mudah karena memiliki tutup di bagian atas, yang berguna untuk memasukkan air aki. Body-nya juga lebih transparan dengan tujuan mempermudah melihat ketinggian air.

Dibanding aki kering, aki basah lebih murah. Meskipun begitu, aki jenis ini harus lebih sering dicek karena air lebih mudah menguap. Apalagi, letaknya berada di ruang mesin yang hampir selalu bersuhu tinggi.

Sementara itu, kelebihan aki kering adalah tidak perlu sering-sering dicek, karena penguapan lebih jarang terjadi. Gel memang dapat berkurang, tapi itu perlu waktu sekira 1 sampai 1,5 tahun.

Dengan demikian, aki ini cocok bagi mereka yang tidak mau repot mengecek aki. Tapi kelemahannya, aki jenis ini lebih mahal dibanding yang basah.

Dari segi keawetan, menurut laman Astraworld, keduanya memiliki usia pakai yang tidak jauh berbeda, tergantung pada intensitas pemakaian dan perawatan. Rata-rata masa pakai aki mobil adalah 1,5 hingga 2 tahun.

(rio/gst)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya