Kabut Asap Tebal Selimuti Gorontalo Utara

Dia berharap kebakaran lahan di daerah ini cepat teratasi, agar tidak meluas dan tidak merugikan kesehatan masyarakat.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Okt 2015, 21:31 WIB
Suasana kabut asap di Pekanbaru (M Syukur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Kabut asap tebal menyelimuti Kabupaten Gorontalo Utara, akibat kebakaran hutan dan lahan. Termasuk areal tanam hutan tanaman industri (HTI) di Kecamatan Kwandang, Tomilito, Gentuma dan Monano.

Stefi Usman, warga Desa Posso Kecamatan Kwandang mengaku khawatir dengan kondisi tersebut. Sebab, jarak pandang mulai terganggu, bahkan dikhawatirkan menimbulkan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Sudah 2 hari ini asap tebal mengganggu jarak pandang, khususnya saat pagi dan petang hari," ujar Stefi, seperti dikutip dari Antara, Jumat (23/10/2015).

Dia berharap kebakaran lahan di daerah ini cepat teratasi, agar tidak meluas dan tidak merugikan kesehatan masyarakat, maupun pengendara sepeda motor, mengingat kabupaten ini merupakan jalur jalan trans Sulawesi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Gorontalo Muhammad Nadjamuddin, yang turun langsung ke lokasi kebakaran lahan di wilayah Kecamatan Tomilito dan kawasan HTI Kecamatan Gentuma Raya mengatakan, pihaknya sengaja turun untuk melihat kondisi kebakaran tersebut.

"Kami berinisiatif turun langsung untuk melihat kondisi dan mengumpulkan data luas lahan yang terbakar, serta upaya yang akan dilakukan untuk mengatasinya," ujar Nadjamuddin.

Data tersebut, kata dia, akan digunakan pada rapat Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Provinsi Gorontalo, melibatkan seluruh kepala daerah di kabupaten yang mengalami kebakaran. Di antaranya Kabupaten Gorontalo Utara, dan beberapa kabupaten yang kawasan hutannya terancam terbakar, yaitu Kabupaten Gorontalo, Boalemo dan Bone Bolango.

"Secepatnya kita menggelar rapat muspida, untuk mencari solusi cepat mengatasi kebakaran lahan agar tidak meluas," ujar Nadjamuddin.

Koordinator Tagana Gorontalo Utara Risan Demanto mengatakan, kebakaran lahan perkebunan yang mencapai 2 ribu hektare di Kecamatan Sumalata Timur, sudah teratasi secara swadaya oleh masyarakat, dibantu aparat TNI dan Polri.

Namun, kata Risan, api masih merambat ke kawasan hutan, sehingga pihaknya memilih menarik sementara seluruh relawan yang diterjunkan 5 hari ini untuk membantu memadamkan api. Sebab asap sangat tebal menutup wilayah tersebut, termasuk permukiman warga. Sehingga upaya pemadaman belum dilanjutkan, sebab mengancam keselamatan para relawan dan masyarakat. (Rmn/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya