Gelandang Bali United Rindukan Kompetisi Resmi

Bali United hanya mampu bertahan hingga babak perempat final di Piala Presiden 2015.

oleh Dewi Divianta diperbarui 23 Okt 2015, 23:45 WIB
Gelandang Persija, Ramdani Lestaluhu (kiri) berebut bola dengan Ricky Fajrin (Bali United) di laga Piala Presiden 2015 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (30/8). Bali United unggul 3-0 atas Persija. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bali Piala Presiden 2015 telah membangkitkan kembali gairah sepak bola Indonesia yang mati suri akibat konflik PSSI-Kemenpora. Namun turnamen saja tidak cukup untuk memajukan sepak bola Indonesia. Kehadiran kompetisi resmi tetap dinantikan para pemain profesional, termasuk Sandy Darman Suta.

"Kalau kita lebih senang pertandingan liga resmi daripada turnamen. Kalau kita bermain bola untuk turnamen, jika sudah selesai turnamennya, ya, sampai di situ saja. Tidak ada jenjangnya setelah itu mau kemana lagi," kata Suta kepada Liputan6.com, Jumat (23/10/2015).

Meski demikian, Suta mengaku apapun yang terjadi dirinya akan selalu berusaha membuat Bali United kian berkibar. Apalagi, Bali United adalah klub yang tidak membubarkan tim meski tidak ada kompetisi di Indonesia resmi dihentikan oleh PSSI. Sute pun siap bila bulan depan turnamen kembali bergulir.

"Jika benar bulan depan ada pertandingan. Saya akan lebih bersemangat untuk membawa Bali United lebih baik dari turnamen sebelumnya," kata Sute.

Bali United sendiri sempat tampil gemilang di Piala Presiden 2015. Anak-anak asuhan Indra Sjafri tampil mengejutkan dan berhasil melaju ke perempat final. Sayang langkah Serdadu Tridatu terhenti di tangan Arema Cronus. Bali United tersingkir setelah kalah 1-2 di leg pertama dan 2-3 pada leg kedua.

Usai tersingkir, Indra memberikan waktu libur kepada pemainnya. Mereka baru berkumpul kembali di Gelora Trisakti, Legian, Bali, mulai 15 Oktober lalu. (Dew/Rco)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya