Liputan6.com, Sepang - Valentino Rossi bermain kotor pada seri ke-17 MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (25/10/2015) siang WIB. Pembalap Movistar Yamaha itu menjatuhkan rider Honda, Marc Marquez, yang dianggapnya menjadi pengganggu dalam perburuan gelar juara dunia bersama Jorge Lorenzo.
Kenakalan Rossi di Sepang membuatnya mendapat hukuman start dari posisi buncuit pada laga pamungkas MotoGP yang berlangsung di Valencia, Spanyol, 8 November mendatang. Direktur Yamaha, Lin Jarvis mengatakan, hukuman yang diberikan kepada Rossi terlalu berat. Pihaknya sudah merencanakan banding, meski Yamaha mengakui perbuatan Rossi tidak terpuji.
Advertisement
"Dia diberi hukuman harus balapan dari posisi buncit di Valencia. Tugas kami sebagai sebuah tim adalah membela kepentingan para rider Yamaha," kata Jarvis seperti diberitakan situs resmi MotoGP.
"Kami tidak menyangkal kalau yang dilakukannya bukanlah sebuah insiden yang ingin dilihat oleh Yamaha pada ajang MotoGP. Tetapi, Rossi bukanlah pembalap yang suka menciptakan isu atau masalah untuk rider lainnya. Jadi, kami akan banding atas hukuman pengurangan tiga poin milik Rossi," dia menambahkan.
Jarvis mengatakan, dirinya sudah mendengar penjelasan dari Rossi atas insiden tersebut. Dalam penjelasannya, Rossi tidak berniat menendang motor Marquez.
"Pada dasarnya, Rossi menjelaskan kalau dia hanya ingin memempatkan kakinya di pijakan dan tidak mau melakukan hal itu. Saya tidak berpikir itu merupakan persepsi yang bijaksana ketika Rossi menendang RC213V 157kg (motor Marquez). Tetapi, rekaman dan gambar berkata lain," Jarvis mengakhiri.
Baca Juga
Hukum Ringan Rossi, Kredibilitas MotoGP Dipertaruhkan
'Aksi Kotor Rossi Bisa Dilihat dengan Mudah'
Rossi Bicara Peluang Juara Dunia Usai Insiden di Sepang
Rossi 'Paksa' Fans Setia Telan Racun
Video Udara Insiden Rossi vs Marquez di MotoGP Sepang
Kronologis Tabrakan Versi Rossi dan Marquez, Siapa Benar?