Top 5 Bisnis: Cara Siapkan Dana Darurat

Dana darurat dapat digunakan ketika seseorang sakit dan kena PHK tanpa mendapatkan pesangon.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 26 Okt 2015, 09:01 WIB
Dengan kelima cara ini, kamu bahkan bisa menyisihkan uangmu hingga 20% setiap bulannya.

Liputan6.com, Jakarta - Menyiapkan dana darurat ternyata juga tak kalah penting dengan investasi. Dana darurat dapat digunakan ketika seseorang sakit dan kena pemutusan hubungan kerja (PHK) tanpa mendapatkan pesangon. Untuk menyiapkan dana darurat ini membutuhkan kedisiplinan.

Tak hanya itu anggaran dana darurat juga disesuaikan dengan risiko pekerjaan yang diemban. Perencana Keuangan Safir Senduk menuturkan, minimal dana darurat yang perlu disiapkan minimal tiga bulan pengeluaran. Jadi, bila seseorang memiliki pekerjaan seperti freelancer dan artis maka dana darurat dikeluarkan dapat lebih besar.

Tips menyiapkan dana darurat dari Safir Senduk menjadi artikel yang paling dicari pembaca. Lengkapnya, berikut lima artikel paling populer di kanal bisnis Liputan6.com edisi Minggu, 25 Oktober 2015:

1. Tips Siapkan Dana Darurat

Perencana Keuangan Safir Senduk menyarankan untuk menyiapkan dana cadangan sebaiknya dilakukan sebelum investasi. Hal ini dilakukan agar seseorang dapat leluasa untuk berinvetasi ke depannya.

Lalu sebaiknya berapa persen disiapkan dari gaji untuk dana darurat, Safir mengatakan, menyisihkan dana darurat sebaiknya minimal 10 persen dari gaji.

2. Pekerjaan Bergaji Ratusan Juta Ini Bisa Dilakukan di Rumah

Untuk bekerja dan mendapatkan uang, kini tak harus pergi ke kantor dan bekerja dari pagi hingga sore bahkan malam hari. Ada beberapa pekerjaan yang bisa dikerjakan di rumah, malah bisa sambil bersantai.

Hanya karena dikerjakannya dengan bersantai, bukan berarti pekerjaan itu tak serius dan bayarannya kecil. Di Amerika Serikat, ada beberapa pekerjaan yang dikerjakan di rumah dengan bayaran yang tinggi. Pekerjaan ini juga berlaku di Indonesia, namun mungkin dengan rata-rata bayaran yang berbeda.

3. Daftar Negara Paling Makmur di Dunia

Untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara, salah satu indikatornya adalah dengan melihat pendapat rata rata penduduknya selama satu tahun atau pendapat per kapita. Semakin tinggi pendapatan per kapita suatu bangsa maka bisa dikatakan semakin makmur. Metode ini pun dinilai menjadi metode yang terbaik untuk digunakan. Negara mana sajakah?

4. Tanda Anda Cermat Menggunakan Uang

Bagi sebagian orang, uang sangatlah mempengaruhi emosional. Bagaimana tidak, ketika waktu gajian tiba, timbul hasrat untuk tidak mau ambil pusing, seperti makan yang ingin dimakan tidak memperhitungkan harga makanan tersebut. Kemudian belanja berlebihan, dan sebagainya.

Hingga pada pertengahan bulan, ia bingung melihat saldo di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sudah pas-pasan.Di sisi lain, ada orang yang cermat memafaatkan gaji bulanannya hingga ia jarang sekali risau menghadapi akhir bulan.

5. Sejumlah Perusahaan Siap Lepas Saham ke Publik

Total nilai penawaran saham perdanainitial public offering (IPO) mencapai Rp 9,02 triliun hingga September 2015 dari 10 emiten yang mencatatkan saham di pasar modal Indonesia dan dua emiten yang melakukan pencatatan kembali (relisting).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat menuturkan saat ini ada 11 perusahaan sedang dalam proses IPO. Bila proses IPO tersebut berjalan lancar maka diperkirakan ada sekitar 9 hingga 10 perusahaan yang akan mencatatkan saham di pasar modal Indonesia pada 2015.

(Ndw/Ahm)
 

 
 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya