Liputan6.com, Ramallah Sebuah organsiasi Kelompok Tahanan Palestina melaporkan, Israel telah menangkap lebih dari 1.000 Palestina dan Arab-Israel semenjak konflik pecah kembali pada 1 Oktober 2015.
Menurut organisasi yang berbasis di Ramallah itu, kebanyakan yang ditangkap adalah kalangan pemuda, baik pria maupun wanita.
Advertisement
Dikutip dari Al Arabiya, Minggu 25 Oktober 2015, kebanyakan yang ditangkap berasal Hebron, selatan Tepi Barat. Lebih dari 221 anak muda ditangkap di kota di mana 500 Yahudi hidup di dalam lindungan 200 ribu warga Palestina.
Peringkat kedua diduduki oleh timur Yerusalem, sebanyak 201 orang ditangkap. Lalu, di kota Ramallah, Tepi Barat, 138 orang juga ditahan.
Sehubungan dengan kekerasan yang terjadi, sekitar 160 Arab-Israel juga ditangkap.
Di antara warga Palestina, 87 tahanan ditempatkan di penahanan administratif, yang memungkinkan penjara tanpa pengadilan dalam jangka waktu enam bulan.
Kelompok Tahanan Palestina juga mengatakan bahwa ada lebih dari 6.000 warga Palestina saat ini dipenjara oleh Israel, 420 dari mereka berada dalam penahanan administratif.
Sejak awal Oktober, 53 warga Palestina dan satu orang Arab-Israel telah tewas dalam kekerasan, termasuk dugaan penyerang atau yang berusaha menyerang. Sedikitnya delapan orang Israel tewas. (Rie/Ein)