Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno dalam satu tahun kinerjanya menganggap ada dua BUMN yang paling bekerja keras. Dua BUMN itu adalah PT PLN, dan PT Pertamina.
Bukan tanpa alasan, Rini menilai dua BUMN ini mempunyai tanggung jawab yang cukup besar terutama menyangkut hajat hidup seluruh masyarakat Indonesia, terutama dalam kebutuhan energi.
Advertisement
"PLN yaitu perlistrikan, ini tidak bisa mungkin maju negara ini kalau tidak ada listrik, tidak mungkin bisa bangun jalan, pengembanghan pelanbuhan dan lainnya. Jadi itu urat nadi pertumbuhan ekonomi," kata Rini di kantornya, Senin (26/10/2015).
Mengomentari kinerja PLN di bawah kepemimpinan Sofyan Basir, Rini sangat mengapresiasi apa saja yang sudah dilakukan oleh PLN, baik dilihat dari segi menejemen maupun dalam inovasi kinerjanya.
Mengenai inovasi kinerja, dicontohkan Rini adalah komitmen PLN dalam menertibkan para pelanggannya yang tidak berhak menerima subsidi. Langkah ini sangat didukung oleh Presiden Joko Widodo.
Sementara untuk PT Pertamina (Persero), Rini mengungkapkan meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan minyak masyarakat Indonesia yang terus meningkat bukan perkara yang mudah.
"Mengambil alih TPPI dan merevitalisasi Cilacap dan bisa menurunkan impor premium di tahun depan 30 persen, itu saya rasa sangat baik dan paling utama sekarang bisa produksi avtur setelah sekian lama tidak bisa produksi," papar Rini.
Meski keduanya telah mengerjakan tugas yang cukup baik, Rini tetap meminta kepada PLN dan Pertamina untuk terus melakukan sinergi, terutama dalam penyediaan bahan bakar untuk pembangkit dan lain sebagainya. (Yas/Zul)