Temui JK, Bil Gates Bantu Bangun Perpustakaan di RI

Perbaikan fasilitas perpustakaan diharapkan dapat dilakukan pada seribu perpustakaan yang ditargetkan tercapai pada 2025.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 26 Okt 2015, 16:46 WIB
Wapres Jusuf Kalla berjabat tangan dengan perwakilan Bill and Melinda Gates Foundation di kantor Wapres, Jakarta, Senin (26/10). Pertemuan itu membahas perbaikan 550 perpustakaan yang tersebar di 451 desa di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia berencana memperbaiki 550 perpustakaan yang tersebar di 451 desa di Tanah Air sebagai bagian dari upaya pemberdayaan dan pembangunan desa. ‎Perbaikan tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI, Bill and Melinda Gates Foundation, dan Coca Cola Foundation Indonesia.‎

Presiden bidang Pembangunan Global dari Bill and Melinda Gates Foundation, Christopher Elias, mengatakan pembangunan tersebut dilakukan setelah melalui proyek pilot yang telah berjalan selama empat tahun terakhir dengan program PerpuSeru.‎

"Dalam kesempatan ini kami bertemu Wapres Jusuf Kalla untuk menyampaikan kerja sama antara yayasan kami dengan Perpusnas dan Coca Cola Indonesia dalam mengembangkan akses perpustakaan yang lebih baik di Indonesia. Wapres memberikan tanggapan yang sangat baik terhadap program berskala nasional ini," ujar Christopher usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Senin, (26/10/2015). ‎

Mengenai pertemuan dengan Wapres, perwakilan dari Coca Cola Foundation Titi Sadarini mengatakan program tersebut didukung penuh oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pasalnya, dengan membangun perpustakaan di daerah-daerah, khususnya di daerah tertinggal, dapat turut memberi kontribusi bagi pembangunan daerah khususnya di pedesaan.

"Program ini sangat didukung Bapak Wapres. Dan karena line dengan program pengembangan desa sudah dicanangkan pemerintah, sehingga kami akan follow up. Kami akan mendukung program pengembangan perpustakaan," ucapnya.

Untuk total dana yang digelontorkan, menurut Titi, mencapai US$ 12 juta atau setara dengan Rp 163 miliar bagi perbaikan 550 perpustakaan yang akan dilakukan selama tiga tahun hingga 2018.

"Secara resmi kami akan meluncurkan untuk mencapai 550 Perpustakaan di 99 kabupaten dan 451 desa, khususnya di kawasan timur seperti Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku untuk sampai tiga tahun ke depan. Kami menargetkan sampai 2025 ada seribu perpustakaan yang akan memberikan manfaat kepada 20 juta masyarakat," ucapnya.

Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsih mengatakan bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat, khususnya di daerah, untuk datang ke perpustakaan.

"Program ini dapat mengoptimalkan perbaikan perpustakaan yang sebelumnya sudah dibangun dengan menggunakan anggaran pemerintah. Dengan demikian, perpustakaan dapat berfungsi kembali menjadi pusat belajar karena akan ada banyak pelatihan yang diberikan melalui program ini," ucap Sularsih.

Sebelumnya kedua yayasan telah bekerja sama dengan Perpusnas melalui program tanggung jawab sosial perusahaan. Dari jalinan kerja sama itu telah terbangun 118 perpustakaan di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa sejak 2011.‎

Program yang disebut Perpuseru tersebut dinilai telah menarik minat membaca dan belajar masyarakat di pedesaan. Karena itu, program tersebut kembali dilanjutkan dengan cakupan yang lebih luas di tingkat nasional.

Perbaikan fasilitas perpustakaan diharapkan dapat dilakukan di seribu perpustakaan yang ditargetkan tercapai pada 2025. "Inginnya ‎semua desa punya perpus dari 7.200 desa. Sekarang sudah ada 2.300 yang punya perpus, sampai daerah terpencil perbatasan transmigrasi," ujarnya. (Luqman/Gdn)**

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya