Liputan6.com, Jakarta Perhelatan mode akbar di Indonesia, Jakarta Fashion Week, tengah berlangsung. Kembali bertempat di fashion tent Senayan City , acara ini diselenggarakan pada 24-30 Oktober 2015.
Sebagaimana yang lalu, ada banyak desainer baik dari dalam negri maupun mancanegara yang berpartisipasi di Jakarta Fashion Week 2016. Mungkin Anda bertanya-tanya tentang penamaan acara itu sendiri? Kenapa ajang fesyen yang diselenggarakan di tahun 2015 itu justru dinamai dengan tahun setelahnya atau 2016.
Advertisement
Hal ini sesungguhnya bukan terjadi kali ini saja. Sebelumnya pun demikian. Sistem penamaan seperti ini juga terjadi pada The Big 4 Fashion Week, yakni New York, London, Milan, dan Paris. Sebagai contoh, Paris Fashion Week Spring/Summer 2016 ditampilkan pada 29 September – 6 Oktober 2015.
Mengapa demikian? Apa yang ditampilkan oleh para desainer dan label dalam sebuah fashion week adalah koleksi untuk periode berikutnya. Para perancang mode memproyeksikan bagaimana musim berikutnya akan diisi oleh skema tampilan kreatif yang ada di benak mereka.
Jadi, koleksi yang ada di Paris Fashion Week Spring/Summer 2016 yang terselenggara pada tahun 2015 baru akan dirilis dan dapat dibeli pada tahun 2016 saat musim spring hingga summer berlangsung (kecuali bila disediakan mekanisme pre-order). Demikian pula dengan Jakarta Fashion Week.
Soal bagaimana trend masa mendatang yang benar-benar terjadi, itu lain cerita. Ada banyak faktor yang terlibat, mulai dari kondisi sosial-budaya, politik, ekonomi, kondisi alam itu sendiri, maupun tindak aktif dari masing-masing label dan desainer dalam mempromosikan koleksi mereka, ulasan para jurnalis mode, dan lain sebagainya.
Nah, semoga Anda tercerahkan.
(bio/nad)