Liputan6.com, Jakarta - Bencana Kebakaran Hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap hingga kini masih membayangi warga yang berada di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua. Kondisi ini diperparah dengan cuaca panas berkelanjutan, sehingga, meski titik api telah berkurang, tapi dampak kabut asap yang berasal imbas dari terbakarnya lahan gambut semakin pekat.
Menko Polhukam, Luhut Binsar Pandjaitan mengakui sulitnya mencegah kebakaran lahan gambut dan kabut asap yang ditimbulkannya. Karena itu, untuk mencari solusi ke depan agar kebakaran lahan gambut tidak lagi terjadi, pemerintah akan mengumpulkan para ahli gambut untuk meminta pendapat dan solusi kebakaran lahan gambut.
"Kita akan segera melakukan Konferensi Internasional mengenai gambut. Kita akan undang ahli-ahli masalah gambut sedunia, karena gambut itu masalah internasional," ujar Luhut usai bertemu Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin, (26/10/2015).
Luhut mengatakan, konferensi gambut yang juga akan mendatangkan para ahli gambut dari luar negeri itu rencananya akan digelar pekan ini dan akan dibuka langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Minggu ini kami akan laksanakan, Wapres akan buka sendiri. Ya (konferensinya) gak perlu besar-besar, mungkin beberapa puluh orang saja, semua ahlinya gambut," papar Luhut.
Hasil dari masukan para ahli gambut dalam konferensi internasional itu, kata Luhut, akan menjadi acuan bagi pemerintah untuk melakukan pemulihan lahan gambut yang telah terbakar, baik itu karena kesengajaan atau terbakar karena cuaca panas.
"Kemudian dari situ kita buat perencanaan, restorasi dari langkah-langkah apa saja secara ilmiah, yang akan di lakukan pemerintah dalam rangka membuat lingkungan lebih bagus," jelas dia.
Luhut berharap, gelaran konferensi gambut dapat membuka mata pihak internasional mengenai perlunya upaya pemulihan lahan gambut. Tidak hanya di Indonesia namun juga dinegara-negara lain yang mempunyai lahan gambut dangan jumlah yang luas.
"Tadi juga kita akan minta dunia internasional melihat bahwa lahan gambut salah satu terluas di dunia itu ada di Indonesia. Kita berharap mereka akan ikut partisipasi untuk restorasi lahan gambut," pungkas Luhut. (Dms/Mut)
Pemerintah Akan Gelar Konferensi Gambut Internasional
Rencananya acara ini digelar pekan ini dan dibuka langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
diperbarui 26 Okt 2015, 16:24 WIBLuhut Binsar Panjaitan (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mau Investasi Saham? 3 Indikator Ini Perlu Diperhatikan
Indonesia Kirim 25 Atlet ke Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2024, 7 Diantaranya dari Jakarta
Insiden Langka, Turis Jerman Meninggal Usai Diserang Hiu di Perairan Kepulauan Canary
Pasangan Selingkuh, Apa yang Harus Dilakukan Buya?
Lakukan Reka Ulang, Pemuda Surabaya Peringati Insiden Hotel Yamato
6 Potret Arumi Bachsin dan Emil Dardak di Pernikahan Anak Khofifah, Ikut Sapa Tamu
Agar Tak Panik, Simak Kumpulan Hoaks tentang Bencana Alam
8 Ciri Orang yang Gampang Iba dan Kasihan pada Orang Lain, Empatinya Sangat Tinggi
Cawagub Rano Karno Tambah Nama Si Doel di Surat Suara, Ini Penjelasan KPU
Diakui Dunia Jadi Perusahaan Terpercaya, BRI Terima Penghargaan dari Media Global yang Berbasis di Amerika
Wow, BRI Masuk dalam Daftar World’s Most Trustworthy Companies 2024
Di Hadapan Kapolres, Masyarakat Nias Siap Salurkan Suara Demi Rohul Lebih Baik