Strategi TNI Bila Kabut Asap Makin Gawat

Sementara di darat, TNI membangun kanal-kanal dan membuat sekat-sekat, agar lahan tersebut tetap tergenang air.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 26 Okt 2015, 18:42 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nursatyo memimpin jumpa pers terkait Jenderal Sudirman Cup di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (26/10/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Bencana kabut asap hingga kini belum dapat teratasi. Namun TNI mengklaim telah memiliki strategi bila keadaan semakin gawat. Strategi ini bukan pemadaman, melainkan strategi evakuasi.

"Bila diperlukan emergency buat evakuasi, sudah kita siapkan, mau dibawa ke tempat yang tidak ada asap,"‎ kata Panglima TNI Gatot Nurmantyo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (26/10/2015).

Gatot menjelaskan, TNI terus berupaya melalui jalur udara dan darat untuk menanggulangi kabut asap. Di udara melalui upaya pemboman air dan rekayasa cuaca‎.

"‎Tapi rekayasa cuaca dengan menyiram garam itu tergantung dari awan. Kalau tidak ada awan ya tidak bisa hujan," tutur dia.

Sementara di darat, TNI membangun kanal-kanal dan membuat sekat-sekat, agar lahan tersebut tetap tergenang air.

"Untuk penanganan sosial, kita kirimkan kapal rumah sakit, kita kirimkan kapal perang untuk memuat. Ada rumah sakit lapangan, ada AC dan dokter, ada dapur-dapur lapangan untuk di tempat penampungan masyarakat buat asap," jelas Gatot.

Dalam jumpa pers jelang pertandingan sepakbola Jenderal Soedirman Cup‎ ini, Gatot mengatakan, acara ini sengaja dihadirkan untuk menghibur rakyat. Sekaligus mengajak masyarakat membantu para korban kabut asap, sebab penjualan tiket akan disumbangkan untuk para korban.

"Tiket nanti disumbangkan, klub menyumbangkan, menghibur sekaligus ada kegiatan sosial‎," tandas Gatot. (Rmn/Yus)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya