Bertemu Pengusaha AS, Mendag Lembong Sebut RI Ramah Investasi

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan paket kebijakan ekonomi diharapkan dapat membuat RI menjadi lebih menarik.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Okt 2015, 11:45 WIB
Mendag, Thomas Trikasih Lembong saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap pertama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berupaya meningkatkan ekonomi lewat peluncuran sejumlah paket kebijakan ekonomi. Dengan paket kebijakan ekonomi itu diharapkan Indonesia menjadi negara yang business friendly.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong menegaskan itu pada pertemuan luncheon meeting dengan United State ASEAN Business Council (US ABC) dan 50 pengusaha Amerika Serikat (AS) dalam rangkaian kerja mendampingi Presiden Jokowi ke AS pada Jumat, 23 Oktober 2015.

"Dengan adanya paket kebijakan ekonomi, termasuk kebijakan deregulasi dan debirokratisasi, diharapkan dapat membuat kebijakan-kebijakan Indonesia lebih menarik bagi negara mitra untuk bekerja sama dan berinvestasi. Presiden RI sangat serius dalam hal ini. Presiden yakin hal ini akan menjadi fondasi kemajuan ekonomi Indonesia di tengah melemahnya kondisi ekonomi," ujar Thomas dalam keterangan yang diterbitkan, Selasa (27/10/2015).

Ia mengatakan kebijakan ekonomi Indonesia dilakukan karena penetapan pengawasan kebijakan pemerintah harus dilaksanakan bersama-sama.

"Kita ingin menunjukkan bahwa antarkementerian itu berjalan seiring. Tidak ada yang ke kiri ketika yang lain ke kanan," kata Tom.

Dalam pertemuan itu, Thomas menjelaskan tujuan paket kebijakan ekonomi, yaitu untuk menggerakkan kembali sektor riil yang akhirnya dapat memberikan fondasi bagi lompatan kemajuan ekonomi serta memberikan perlindungan pada investor.

Dalam kesempatan itu juga dibicarakan tentang draft teks Trans Pacific Partnership (TPP) yang baru saja selesai. Presiden of US-ABC Alexander Feldman menyatakan putaran pertama perundingan pembahasan draft teks TPP Agreement telah selesai dilaksanakan. Indonesia diminta menjadi bagian dari TPP.

Menanggapi hal ini, Thomas mengatakan Indonesia ingin mengetahui lebih lanjut mengenai TPP. Di lain pihak, dalam hal usaha peningkatan bisnis di ASEAN, Feldman mengatakan pada 10-12 November 2015 akan dilaksanakan annual business mission di Jakarta.

Feldman berharap Indonesia dapat menginformasikan dan menindaklanjuti hasil kunjungan Presiden Jokowi ke AS. Selain itu, anggota US-ABC menyambut baik rencana pemerintah Indonesia meluncurkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai e-commerce karena sektor ini adalah sektor bisnis masa depan dan siap menjadi mitra bagi kesuksesan e-commerce di Indonesia.

Pertemuan dengan USTR Ambassador

Thomas juga melakukan pertemuan bilateral dengan United States Trade Representative (USTR) Ambassador Michael Froman. Pertemuan ini membahas hubungan kerja sama Indonesia-AS yang berjalan dengan baik.

Kedua negara sepakat untuk memperkuat dan meningkatkan kerja sama perdagangan bilateral. Meski demikian, kerja sama itu harus diimbangi dengan keterbukaan, saling percaya, serta saling mendukung satu dengan yang lainnya agar kedua negara itu mendapatkan manfaat yang saling menguntungkan.

Ia juga menjelaskan proses dan gerakan deregulasi di Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi. Fokus saat ini di Indonesia adalah membangun ekonomi dan iklim bisnis yang efisien dan pro bisnis demi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan penduduk Indonesia.

Sementara itu, USTR mengharapkan untuk lebih mengaktifkan dialog perdagangan dan investasi melalui forum Trade and Investment Framework Arrangement (TIFA) dua kali dalam setahun. Hal ini karena AS melihat potensi yang besar di Indonesia untuk perdagangan dan investasi. (Fik/Ahm)**

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya