Liputan6.com, Washington DC - Dalam lawatannya ke Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Pertemuan berlangsung di Oval Office White House (Gedung Putih) Washington DC, Senin 26 Oktober 2015 waktu setempat.
Kunjungan tersebut dilakukan pada hari kedua setelah Orang Nomor Satu di Indonesia itu menginjakkan kakinya di Amerika. Menggunakan mobil tamu kenegaraan dan didampingi oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja, Jokowi tiba di Gedung Putih sekitar pukul 14.30 waktu setempat.
Advertisement
Jokowi berada di Gedung Putih untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Obama sampai sekitar pukul 15.40 waktu setempat.
Pada pertemuan tersebut, Obama dan Jokowi berbincang-bincang terkait kunjungan tersebut. Suami Michelle Obama itu pun sangat senang dengan lawatan tersebut.
Bahkan Orang Nomor Satu di Amerika itu mengawali pidato sambutannya kepada Jokowi dengan Bahasa Indonesia.
"Good afternoon, everybody. Selamat siang. It is a great pleasure to welcome President Widodo to the Oval Office, along with his delegation. And it is a useful occasion for us to emphasize the strength of the bilateral relationship between two of the world’s largest democracies," ucap Obama.
Seperti apa bincang-bincang hangat tersebut, berikut ini cuplikannya:
Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi, pertemuan bilateral antara Jokowi dengan Obama berlangsung selama lebih dari 1 jam disambung dengan pernyataan pers bersama kedua Presiden sekitar 20 menit.
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo mendarat di Pangkalan Udara Joint Base Andrews Amerika Serikat, Minggu 25 Oktober 2015 pukul 12.21 waktu setempat. Cuaca cerah dan bersahabat turut menyambut kehadiran Presiden Jokowi dan rombongan di Amerika Serikat.
Ini merupakan kunjungan pertama Jokowi ke Amerika, sejak dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2014.
Jokowi dan rombongan sedianya akan berkunjung selama 5 hari, namun lawatan itu dipersingkat menjadi 4 hari untuk memonitor langsung penanganan kebakaran hutan dan lahan serta dampak kabut asap di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Ia dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Kamis 29 Oktober. (Tnt/Rie)