Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Ketua MPR RI Zulkifli Hasan hari ini bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Namun, kehadiran dua sosok tokoh itu bukanlah untuk membicarakan masalah perombakan kabinet (reshuffle) yang selama ini dikait-kaitkan dengan dengan PAN.
Kehadiran Zulkifli dan Megawati ke JCC adalah menjadi pembicara dalam acara Seminar Nasional dan Bedah Buku Revolusi Pancasila karya Yudi Latief.
Bukan hanya Megawati dan Zulkifli saja yang hadir. Pantauan Liputan6.com, tampak Wakil Presiden RI di era Soeharto, Tri Sutrisno, mantan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdjiatno, Siswono Yudo Husodo, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kesempatan itu, Zulkifli menyampaikan bahwa dalam menciptakan revolusi Pancasila, yang paling diperlukan adalah semangat bermusyawarah, agar tidak ada perpecahan.
"Sekarang itu memilih Bupati banyak-banyakan (voting). Pilih Gubernur banyak-banyakan, pilih DPR banyak-banyakan, pilih Ketua Umum Partai banyak-banyakan, jadinya terbelah dua pihak," ujar Zulkifli di Senayan Jakarta.
Karena itu, dia meminta dalam mewujudkan revolusi Pancasila, dibutuhkan kesinambungan.
"Setidaknya yang paling bisa dilakukan sekarang ini adalah bagaimana bisa menjadikan revolusi tersebut dalam haluan kebijakan negara atau melalui Garis Besar Haluan Negara," kata Zulkifli. (Nil/Mut)