Menteri Susi Curiga Kapal China Mau Curi Ikan RI

Kapal ini awalnya diketahui oleh nelayan, yang kemudian melaporkannya ke Pos TNI AL Tambelan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Okt 2015, 19:30 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan saat konferensi pers di Kantor Kementerian, Jakarta, Kamis (15/10/2015). Susi berencana akan menenggelamkan 14 dari 18 kapal pada 19-20 Oktober 2015. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mencurigai kapal berbendera Cina yang terdampar alias kandas di perairan Pulau Mandaga, sebelah barat Pulau Tambelan, Kepulauan Riau, pada 24 Oktober 2015. Kapal dengan nomor lambung CM64029 A ini berukuran 250,4 Gross Ton (GT).

Kecurigaan Susi bukan tanpa alasan. Sebab, berdasarkan keterangan yang ia dapatkan dari nakhoda dan para ABK, kapal‎ tersebut bakal menuju Samudra Hindia untuk mengambil ikan. Padahal, sebagian besar Samudra Hindia berada di Indonesia.

"Sampai saat ini dugaan kita masih sebatas melanggar teritorial," ucap Susi di kantornya, Selasa (27/10/2015).

Susi mengatakan kapal ini awalnya diketahui oleh nelayan, yang kemudian melaporkannya ke Pos TNI AL Tambelan. Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pengecekan tempat kejadian oleh TNI-AL bersama tiga orang anggota Koramil Tambelan dan empat orang warga.

Pada saat tim sampai di lokasi sekitar pukul 13.00 EOB, ditemukan sebuah kapal yang kandas di sekitar Pulau Mundaga dengan kondisi kapal bocor di bagian haluan. Selanjutnya, tim tersebut mencoba membantu membebaskan kapal dari karang dengan cara menariknya, tetapi upaya itu tidak berhasil.

"Akhirnya Tim Pos TNI AL Tambelan membawa dua orang ABK ke Pos TNI AL Tambelan untuk dimintai keterangan, sementara nakhoda dan tiga orang ABK lainnya tinggal di kapal untuk mengamankan kapal dan memompa air laut ke luar kapal," ujar Susi.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan diperoleh keterangan bahwa kapal berbendera Cina tersebut merupakan kapal pengangkut ikan yang dinakhodai oleh Yang Hui dan lima ABK warga negara Cina.

Sebelumnya, kapal berangkat dari Hongkong pada 17 Oktober 2015 dengan tujuan Samudra Hindia untuk mengangkut ikan. Kapal kandas di perairan Pulau Mundaga karena mengalami kerusakan GPS pada Sabtu tanggal 24 Oktober 2015 sekitar pukul 04.00 WIB.

"Terhadap kejadian ini pihak TNI AL beserta Kementerian Kelautan dan Perikanan akan melakukan pendalaman untuk mengetahui secara pasti latar belakang kandasnya kapal tersebut serta berbagai kemungkinan lainnya," ujar Susi. (Yas/Ndw)**

 
 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya