Polisi Indonesia Tangkap Bos Gangster India Paling Dicari

Penangkapan itu mengakhiri 2 dekade pelarian Chhota Rajan, bos gangster sindikat pemerasan, penyelundup senjata, dan pembunuh bayaran.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 27 Okt 2015, 18:54 WIB
Polisi Indonesia Tangkap Bos Gengster India Paling Dicari (Reuters)

Liputan6.com, New Delhi - Kepolisian Indonesia telah menangkap penjahat paling dicari oleh aparat India, yang bertanggung jawab atas puluhan kasus pembunuhan. Hal itu diungkapkan oleh kepolisian federal India. Bos gangster kriminal itu ditangkap di Bali, mengakhiri 2 dekade statusnya sebagai buronan internasional.

Rajendra Nikalje, atau yang terkenal dengan Chhota Rajan, adalah orang yang masuk dalam daftar Interpol semenjak tahun 1995. Ia adalah otak sindikat kriminal yang bertanggung jawab atas pemerasan, penyelundupan senjata, serta pembunuhan bayaran.

"Kami telah mengincar dan memonitor gerakan Chhota Rajan dan telah menginformasikan kepada polisi di Indonesia dan Australia," kata Anil Sinha, direktur Pusat Biro Penyelidikan India, kepada Reuters, Selasa (27/10/2015).

"Dan untungnya, kepolisian Indonesia talah berhasil menangkapnya," ujarnya lagi.

"Kami sekarang sedang mengurus bagaimana membawa Chhota ke India untuk diproses secara hukum," tutur Sinha lagi.

Kepala gangster macam Chhota yang beroperasi di Mumbai telah membuat pusing pihak keamanan India. Tidak hanya itu, kisah kejahatannya menjadi inspirasi pembuat film Bollywood dan penulisan fitur di surat kabar di negeri itu.

Penangkapannya datang karena pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah memberi tekanan diplomatik kepada tetangganya, Pakistan untuk menyerahkan mitra dan sekaligus mantan bos bawah tanah Chhotta, Dawood Ibrahim, yang diduga memiliki jalur ke para militan.

Ibrahim diduga mendalangi pemboman yang paling mematikan di India. Ledakan itu menewaskan sedikitnya 250 orang dan melukai lebih dari 700 di Mumbai pada tahun 1993.

Pemerintah India mengatakan mereka telah berbagi bukti keberadaan Ibrahim dengan Pakistan -- yang sebelumnya menolak klaim bahwa Ibrahim tinggal di Pakistan. (Rie/Ein)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya