Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menjadikan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan (Jabodetabek) sebagai sasaran awal pencabutan subsidi listrik. Khusus untuk wilayah tersebut terdapat 5 juta Kepala keluarga yang subsidinya akan dicabut.
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan, pencabutan subsidi listrik tidak langsung dilakukan pada 23 juta Kepala Keluarga, tetapi secara bertahap.
Advertisement
"1 Januari akan dicanangkan tapi akan bertahap. Tidak mungkin 100 persen," kata Sofyan, di Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Sekretaris Perusahaan PLNAdi Supriono menambahkan untuk tahap awal pencabutan subsidi listrik dilakukan di Jabodetabek. Di wilayah tersebut, terdapat 5 juta kepala keluarga yang subsidinya akan di cabut.
"Yang harus dikurangin sekitar 20 jutaan. DKI mungkin bisa 4-5 juta," ungkap Adi.
PLN sedang melakukan persiapan untuk mencabut subsidi listrik sebanyak 23 juta pelanggan yang tidak masuk dalam katagori miskin dan rentan miskin tetapi menggunakan daya listrik 450 Volt Amper (VA) dan 900 VA.
Direktur PLN Nasri Sebayang mengatakan, saat ini PLN sedang memilah pelanggan yang masuk dalam kategori miskin dan rentan miskin agar subsidi listrik benar tepat sasaran.
"Awal-awalnya kan mesti dilihat dulu mana yang miskin mana yang enggak miskin. Itu kan tahap awal. Mana pelanggan yang tetap di 450. Mana yang perlu dimigrasi. Tahap awal musti disurvey, di cek dulu semuanya," tutur Nasri.
Nasri menambahkan, pemilahan tersebut akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga pencabutan subsidi listrik kepada masyarakat yang tidak berhak akan merata.
"Bukan hanya di Pulau Jawa lah tapi di seluruh Indonesia. Kita nggak bisa di Jawa saja. Seluruh Indonesia juga dilihat," pungkasnya.
(Pew/Zul)