Liputan6.com, Jakarta Harga emas berjangka ditutup dengan penurunan tipis, namun tetap di dekat angka US$ 1.165 per ounce. Investor tengah menunggu hasil dari pertemuan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat the Federal Reserve dan laporan ekonomi mendatang, termasuk GDP AS.
Emas untuk pengiriman Desember turun 40 sen dan berada di level US$ 1.165,80 per ounce di Comex, setelah diperdagangkan rendah di harga US$ 1.160,50 dan US$1.168,80. Harga naik 0,3 persen pada Senin karena data perumahan yang melemah membuat ekonomi AS sedikit bergetar.
Advertisement
Meskipun bank ssentral AS diperkirakan tidak menikkan suku bunga, pada hasil rapatnya, pernyataan the Fed sendiri bisa memberikan trader emas petunjuk kapan waktu tepatnya suku bunga akan naik.
"Jika the Fed berencana untuk menaikkan pada Desember, emas akan berada dalam tekanan," tutur Mark O Bryne, Direktur Riset GOldcore Dublin dikutoip dari Marketwatch, rabu (28/10/2015).
"Tapi jika mereka berencana menaikkan suku bunga itu tahun depan, maka emas akan kembali emndapatkan keuntungan," imbuhnya.
Data ekonomi AS bisa jadi memengaruhi keputusan the Fed dalam menaikkan suku bunga. Data pada Selasa me nunjukkan kepercayaan konsumen turun pada Oktober
'Persepi dan narasi mengenai kenaikan suku bunga meski hanya 25 basis poin akan berpengaruh negatif pada emas," katanya. Kenaikan suku, lanjutnya mengurangi daya tarik asetk seperti emas dan logam mulia lainnya. (Zul/Gdn)