Liputan6.com, Washington DC - Presiden Joko Widodo mengangkat isu kebakaran hutan dalam pidato kebijakannya di Brookings Institution, Selasa 27 Oktober sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Dalam kesempatan tersebut, dia mengakui saat ini Indonesia tengah mengalami masalah kebakaran hutan yang sangat serius.
Namun Presiden menegaskan komitmennya untuk mengatasi masalah ini, baik dengan sumber daya yang dimiliki, juga tidak tertutup kemungkinan adanya bantuan dan kerja sama dengan negara lain.
Pidato itu disampaikan dengan gaya yang serius tapi santai dan sesekali ia melontarkan gurauan ringan dan disambut tawa serta tepuk tangan hadirin.
Jokowi menambahkan, selain masalah kebakaran hutan, masalah illegal fishing dan emisi juga menjadi perhatian pemerintah Indonesia.
"Untuk itulah, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menenggelamkan kapal-kapal ilegal," kata Jokowi dikutip dari Antaranews, Rabu (28/10/2015).
Disamping itu, komitmen terhadap lingkungan hidup juga ditunjukkan oleh pemerintah melalui upaya pengurangan emisi disamping usaha untuk pelestarian hutan.
"Indonesia juga sangat mendukung pertemuan COP-21 yang rencananya akan diselenggarakan di Paris, Prancis, kata Jokowi.
Pada awal pidatonya, Jokowi fokus pada kondisi pelemahan ekonomi yang dijadikan peluang dan kesempatan untuk menanam benih kesuksesan yang manfaatnya memang tidak dirasakan dalam jangka pendek.
"Benih-benih sukses kita tanam di masa-masa sulit, masa dimana terjadi pelemahan ekonomi," kata Jokowi. (Mvi/Ron)
Advertisement