Atma Jaya: Latihan Fisik Ikut Menwa Biasa, Berat Ya Relatif

Mahasiswa selalu diminta menandatangi pernyataan yang berisi kesanggupannya mengikuti kegiatan yang diselingi latihan fisik.

oleh Audrey Santoso diperbarui 28 Okt 2015, 08:07 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Rektor III Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya Makdin Sinaga mengatakan, kegiatan pendidikan dan latihan (diklat) UKM Resimen Mahasiswa (Menwa) atau yang sekarang disebut Bela Negara yang diselenggarakan kampusnya tidak bersifat mempelonco mahasiswa baru.

Materi diklat yang diberikan pun, kata Makdin, bersifat menambah wawasan mahasiswa tentang makna bela negara disertai latihan fisik dalam batas normal.

"Materi pendidikan dasar ini bukan sesuatu yang baru dan ini berlaku umum. Nggak ada perlakuan khusus, semua berlaku sama. Kalau materi dianggap berat, ya relatif. Itu push up itu hal-hal umum. Jadi kita tidak bisa menyimpulkan," kata Makdin di ruangannya, Gedung Rektorat Unika Atma Jaya, Semanggi, Jakarta. Selasa 27 Oktober 2015.

Makdin menilai, mahasiswa yang tak mampu mengikuti latihan fisik tersebut kemungkinan tidak biasa melatih tubuhnya dengan olahraga yang memerlukan kekuatan fisik, sehingga akhirnya tumbang. Hal tersebut diungkapkan Makdin saat memberi pernyataan terkait tewasnya mahasiswa Fakultas Hukum Daniel Vicli Perdamean Tambunan (18).

"Kalau di tengah acara ada yang mengeluh, ya kalau orang nggak biasa (latihan fisik) bisa jadi berat," ujar Makdin.

Makdin mengatakan, dalam prosedur penyelenggaraan diklat Bela Negara, mahasiswa diminta menandatangi pernyataan yang berisi kesanggupannya mengikuti kegiatan yang diselingi latihan fisik.

"Sebelum masuk ke dalam UKM Menwa ini mengisi formulir, pertanyaan mengenai riwayat sakit. Yang punya riwayat sakit akan dipertimbangkan masuk tidaknya ke Menwa," jelas Makdin.

Ia menambahkan, dalam prosedur tersebut, tim medis penyelenggara juga seharusnya melakukan kroscek medis terhadap peserta Bela Negara.

"Seharusnya tes kesehatan dilakukan, ada diprosedurnya. Seperti cek tensi darah," kata Makdin.

"Makanya tim kecil yang kami buat untuk mencari informasi bagaimana pelaksanaan kegiatan diklat Sabtu kemarin," tandas Makdin.

Seorang calon anggota unit kegiatan mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta Daniel Vicli Pardamean Tambunan (18) meninggal di RS Jakarta pada Senin 26 Oktober dini hari. Ia sempat mengalami kondisi kritis saat mengikuti prapendidikan dan pelatihan Bela Negara. (Mvi/Ndy)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya