Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta kepada pemerintah untuk tetap memberikan subsidi dalam penyaluran listrik ke masyarakat. Namun memang, pemberian subsidi tersebut jangan merata melainkan hanya diberikan kepada pengguna listrik yang masuk ke dalam kategori miskin.
Ketua Pengurus Harian YLKI, Sudaryatmo mengatakan, data mengenai kategori miskin tersebut bisa mengacu kepada data yang dimiliki oleh Kementerian Sosial mengenai masyarakat miskin di Indonesia.
"Prinsipnya subsidi tetap ada, tapi diberikan ke kelompok miskin. Bisa ambil dari data Kementerian Sosial. Jadi misalnya, untuk mereka yang minta 450 VA bisa dengan menunjukkan kartu miskin jadi langsung akan dapat subsidi," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (28/10/2015).
YLKI melihat bahwa mekanisme subsidi yang diberikan oleh PT PLN (Persero) saat ini masih belum benar. Alasannya, kategori penerima subsidi masih berdasarkan daya listrik. Akibatnya, penerima subsidi masih dipukul rata. "Jadi harus diganti, berdasarkan profil yang miskin dapat subsidi," tuturnya.
Sudaryatmo menduga, langkah pukul rata yang dilakukan oleh PLN dalam memberikan subsidi listrik tersebut sebagai akibat perusahaan negara yang bertugas menyalurkan listrik di Indonesia tersebut tidak memiliki profil pelanggan. "Pertanyaannya, PLN punya tidak profil pelanggan? Tidak adanya profil pelanggan akhirnya ya dipukul rata dalam pengenaan tarif," jelasnya.
Pihaknya pun mengaku pencabutan subsidi yang tak tepat sasaran perlu dilakukan. Akan tetapi, pencabutan mesti bertahap supaya pelanggan yang mulanya dapat subsidi tidak langsung mendapat beban berat.
"Catatan YLKI akan dilakukan sekaligus akan membebani, harusnya bertahap, misalnya pencabutan tidak dilakukan serentak misal 3-4 termin," tandas dia.
Sebelumnya dituliskan bahwa PLN akan mencabut subsidi listrik kepada 23 juta pelanggan secara bertahap. Tahap awal yang menjadi sasaran pencabutan subsidi tersebut adalah pengguna di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengatakan, Jabodetabek diincar untuk tahap awal kemudian pencabutan subsidi listrik merambah ke seluruh Pulau Jawa. "Tahap awal dilakukan di Jabodetabek dan Jawa," kata Sofyan.
Sekretaris Perusahaan PLN Adi Supriono menambahkan, untuk wilayah DKI Jakarta ada sekitar 5 juta pelanggan yang akan dicabut subsidinya. "Yang harus dikurangin 20 jutaan. DKI mungkin bisa 4-5 juta," tuturnya. (Amd/Gdn)
YLKI Minta PLN Tak Hapus Subsidi Listrik
YLKI melihat bahwa mekanisme subsidi yang diberikan oleh PT PLN (Persero) saat ini masih belum benar.
diperbarui 28 Okt 2015, 12:32 WIBIlustrasi tarif listrik Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kisah Dramatis Pakar Komunis Masuk Islam usai Debat dengan Gus Baha tentang Allah SWT
Klarifikasi Lengkap Menkum Supratman soal Denda Damai Koruptor
Simak, 6 Wisata Gratis di Semarang untuk Liburan Sekolah
Kaleidoskop 2024: Quattrick Gelar Liga Inggris, Manchester City Menuju Immortalitas
Pesawat Antariksa NASA Cetak Sejarah Dekati Matahari
Kisruh PPN Naik 12 Persen, Wajibkah Membayar Pajak? Begini Hukumnya Menurut Ustadz Adi Hidayat
5 Faktor Keterpurukan Manchester United: Ruben Amorim Terlalu Ekstrem?
Hasto Kristiyanto Tersangka dan Yasonna Laoly Dicekal, Jadi Pukulan Beruntun PDIP?
Kaleidoskop Banyuwangi 2024: Gadis 7 Tahun Diperkosa dan Dibunuh hingga Banjir Rob Parah
Luas Sawah Kota Bandung Tinggal 4 Persen dari Total Wilayah, Produksi Padi Capai 8,2 Ton per Hektare
Pria di Jakarta Timur Diculik, Pelaku Ngaku Polisi dan Minta Tebusan
NBA: Kembali Cedera Betis, Luka Doncic Minimal Absen 1 Bulan