Liputan6.com, Tanjung Pinang - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nachrawi prihatin dengan persoalan lingkungan yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, yaitu pembakaran hutan dan lahan yang menyebabkan bencana kabut asap berkepanjangan.
"Sebagai negara tropis, Indonesia menjadi tumpuan dunia untuk menjaga keseimbangan iklim melalui pasokan oksigennya. Namun, hari ini justru kita menjadi negara yang menyumbang polusi terbesar di kawasan Asia Tenggara melalui kabut asap," ujar Imam saat memberikan amanat pada upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Rabu (28/10/2015).
Persoalan tersebut, kata Imam, telah menimbulkan kerugian yang besar bagi negara, terutama dampak kesehatan bagi warganya. Selanjutnya, dampak perekonomian juga sangat terasa akibat sistem transportasi yang tidak bisa berjalan dengan baik.
"Oleh sebab itu, dalam kesempatan kali ini, saya menggugah semangat kepeloporan pemuda untuk ambil bagian dalam penanggulangan musibah kabut asap khususnya dan juga gerakan menjaga keseimbangan iklim melalui pengelolaan sumber daya alam yang bertanggungjawab dan berkelanjutan," harap dia.
Peran Pemuda
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mendorong para pemuda menjadi yang terdepan dalam menangani bencana kabut asap ini. Diminta atau tidak oleh negara, pemuda memiliki tanggungjawab besar dalam memelihara lingkungan yang sehat bagi bangsanya.
"Sekarang bukan waktunya untuk menunggu. Pemuda tidak boleh diam, harus proaktif tampil ke depan menyelamatkan bumi kita. Karena kita berpijak di bumi ini, hidup dan mati pun di bumi ini. Makanya saya kira tidak ada alasan untuk tidak menyelamatkan lingkungan kita, menyelamatkan alam kita," kata Imam.
"Hari ini Indonesia dalam cobaan asap, maka pemuda kita harus mengambil peran penting bersama TNI, Polri, dan seluruh lapisan masyarakat untuk tampil ke depan. Dan ini menjadi perhatian penting bahwa ke depan tidak boleh terjadi lagi kebakaran hutan dan asap secara membabi buta seperti ini," sambung dia.
Baca Juga
Advertisement
Imam mengatakan, poin penting Sumpah Pemuda adalah 'Satu Tanah Air, Tanah Air Indonesia'. Ikrar tersebut memberikan tekanan yang sangat kuat kepada para pemuda akan pentingnya menjaga Tanah Air sebagai bagian penting dari komponen bumi yang dipijak dan demi keberlangsungan masa depan generasi penerus.
"Negeri ini menjunjung tinggi kebebasan beragama. Dan saya yakin di masing-masing agama atau keyakinan pasti mengajarkan bahwa menjaga kelestarian bumi beserta isinya adalah suatu kewajiban," papar Imam.
Momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan mengusung tema 'Satu untuk Bumi' ini diharapkan menjadi pendorong pemuda Indonesia untuk selalu mencintai lingkungan dan alamnya.
"Pemuda harus bisa menjadikan bumi Indonesia sebagai suatu nikmat Tuhan yang harus dijaga dan dikembangkan isi serta kekayaannya," pungkas Imam Nachrawi. (Mvi/Mut)