Luhut: Bencana Asap Karena Ramalan Cuaca Pemerintah Keliru

Menteri Luhut menegaskan, pemerintah sudah menanggulangi bencana kabut asap secara terintegrasi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 28 Okt 2015, 12:25 WIB
Menkopolkuham Luhut Panjaitan saat memimpin video conference dengan pejabat Riau dan Palembang terkait penanganan bencana asap di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (28/10). Turut hadir Mendagri Tjahjo Kumolo dan Mensos Khofifah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bencana kabut asap yang belum tuntas hingga kini terjadi karena ramalan cuaca pemerintah pusat meleset.

"Kalau ini ditanya, saya harus akui, kita buat kesalahan prediksi," ungkap Luhut, di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (28/10/2015).

"Ramalan kami keliru dan ini buahnya. Tapi kita kerja keras selesaikan ini," tegas dia.

Luhut menjelaskan, pemerintah tahu ada budaya membakar lahan di masyarakat. Biasanya, kebiasaan ini tidak akan menjadi bencana kabut asap, karena jelang akhir tahun masuk musim hujan. Namun ramalan pemerintah meleset, karena El Nino yang berkepanjangan.

"‎Kami tidak tahu kalau El Nino jauh lebih parah dari prediksi," ujar dia.

Bahkan, kata Luhut, saat melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan, dia melihat masih ada sebagian warga yang sengaja membakar lahannya. Pembakaran lahan itu dianggap budaya lokal di daerah tersebut‎.

Mantan Kepala Staf Presiden ini menegaskan, pemerintah sudah menanggulangi bencana kabut asap secara terintegrasi. Sebab, pemerintah sejatinya tidak mau berlarut-larut menyesali kesalahan prediksi tersebut.

"Kita sudah lakukan terintegrasi, sampai ahli gambut terlihat, satelit masuk ke bawah. Kita undang (undang) ahli luar negeri, konferensi gambut early next week, untuk menghadapi sekarang dan program ke depan," tandas Luhut. (Rmn/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya