Jurus Menteri Luhut Pandjaitan Bunuh Titik Api

Titik api dan kabut asap akan berkurang drastis bila dalam 4 hari ke depan turun hujan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 28 Okt 2015, 12:51 WIB
Menkopolkuham Luhut Panjaitan saat memimpin video conference dengan pejabat Riau dan Palembang terkait penanganan bencana asap di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (28/10). Turut hadir Mendagri Tjahjo Kumolo dan Mensos Khofifah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan meminta ada koordinasi yang baik antara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk membuat hujan buatan. Sebab, ada beberapa wilayah yang memiliki titik api setelah turun hujan.

"Saya minta gini, mengenai koordinasi BMKG dan BPPT, sudah turun hujan di Jambi dan semua Kalimantan, kita mau BPPT untuk attacking ke awan yang muncul," kata ‎Luhut.

"‎Begitu ada awan potensi hujan, segera buat hujan buatan. Jadi 3-4 hari berturut-turut ada hujan deras untuk bunuh api di sana. Ini bicara per jam, bukan per hari," tambah dia.

‎Menurut Luhut, strategi hujan buatan kurang efektif sebelumnya karena tidak ada awan. Namun, awan kini sudah mulai nampak di langit, sehingga kesempatan membuat hujan buatan tidak akan disia-siakan pemerintah.

Mantan Kepala Staf Presiden ini juga menyebutkan, titik api dan kabut asap akan berkurang drastis bila dalam 4 hari ke depan turun hujan.

"Bila 4 hari berturut-turut hujan, maka‎ water bombing tetap jalan juga, karena di bawahnya masih ada bara api. Diharapkan akhir minggu depan bisa‎ kembali ke normal. Tergantung hujan datang deras," papar Luhut.

Luhut juga mengimbau, pemerintah daerah harus memanfaatkan shelter atau tempat evakuasi yang sudah disiapkan Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan.

Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho sebelumnya menyebutkan, jumlah titik api saat ini 507. Bencana kabut asap ini sudah terjadi sejak 25 Agustus 2015. Selama itu pemerintah sudah berupaya maksimal untuk melakukan pemadaman. (Rmn/Mut)*

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya