Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia bisnis, pemahaman pelanggan adalah kewajiban saat menjalankan kegiatan marketing dan penguasaan produk adalah keharusan saat menjalankan kegiatan sales.
Jika kita hanya berfokus sales atau marketing saja, bisnis tidak akan berjalan langgeng. Maka dalam kegiatan marketing pasti terselip aktivitas sales dan begitu juga sebaliknya.
Advertisement
Sebagai contoh, saat menjalankan aktivitas sales, kita wajib mengerti kebutuhan dan masalah yang dihadapi calon pelanggan dengan baik. Bahkan saat aktivitas sales sudah memasuki tahap closing the deal, kita wajib melakukan langkah follow up dan services.
Ringkasnya, memahami pelanggan menjadi jiwa bagi perusahaan yang harus diwujudkan. Karena kita tentunya ingin meraih kepercayaan pelanggan demi kelanggengan bisnis.
Ignasius Ferdie (Director Area Jonnesway) sebagai salah satu rekan kerja Ralali telah merasakan kepuasan saat bekerja bersama Ralali.com, B2B industrial online platform. Ferdie berujar, “Setelah bergabung dengan Ralali, sales growth kami meningkat signifikan. Ralali sendiri langsung penetrasi ke customer-customer besar yang membutuhkan peralatan dengan mengutamakan kualitas dan layanan purna jual.”
Memang memahami pelanggan bukan pekerjaan yang selesai dalam semalam. “Harapan pelanggan dunia industri Indonesia yang selalu meningkat dari waktu ke waktu menjadi bahan bakar sekaligus momentum bagi Ralali untuk memberikan layanan teknologi terbaik serta terus mendorong semangat perusahaan untuk meraih kepercayaan pelanggan”, kata Irwan Suryady (General Manager Ralali.com) menanggapi masukan para konsumen Ralali.
Berdasarkan penelitian Walker Consulting Firm (2013) yang tertuang dalam tulisan berjudul Customers 2020 report, diprediksi bahwa per tahun 2020, pelayanan konsumen, bukan lainnya, akan menjadi kunci utama penciptaan loyalitas pelanggan terhadap suatu merek. Ferdie sebagai salah satu konsumen Ralali telah menyatakan kepuasannya dan bahkan menyatakan, “Kami sangat senang dan bangga menjadi salah satu rekan Ralali karena Ralali mengutamakan kualitas serta pelayanan pelanggan yang baik.”
Jelas, untuk mendapatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan, setiap pemimpin bisnis dari latar belakang industri mana pun harus berfokus pada manajemen bisnis berbasis konsumen. Para pemimpin bisnis harus bekerja keras untuk menyediakan pengalaman-pengalaman yang relevan, mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang mungkin muncul dan mengorkestrasi titik-titik persentuhan dengan konsumen demi penciptaan revolusi pelayanan pelanggan yang holistik.
Kini, mari kita mulai dari diri sendiri. Mari kita mulai dari langkah kecil yang terus berjalan ke depan langkah demi langkah. Tidak ada kata terlambat karena setiap perusahaan mana pun selalu berjuang menemukan apa yang paling bernilai di mata pelanggan. Mari kita jalankan revolusi pelayanan pelanggan sekarang! (Ndw)