Liputan6.com, Jakarta Selain pola makan dan aktivitas fisik, ternyata ada satu faktor risiko yang perlu dipertimbangkan. Menurut penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, usia saat mendapat haid pertama kali atau menarche sebelum 12 tahun dapat menjadi faktor risiko kanker payudara.
Begitu disampaikan dr. Ririn Hariani, MS, SpGK saat ditemui dalam sidang Doktor dalam Ilmu Gizi di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Advertisement
"Menarche dini berhubungan dengan peningkatan kadar estradiol yang dapat berlanjut sampai usia dewasa. Sedangkan estrogen, terutama dalam bentuk estradiol, merupakan salah satu hormon terpenting dan berkaitan dengan terjadinya kanker payudara," katanya.
Kadar estradiol di dalam tubuh dan kejadian menarche dini, kata dia, dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti asupan gizi, status antropometri, dan komposisi tubuh, serta aktivitas fisik.
"Mengonsumsi makanan kurang protein, tinggi lemak dan rendah serat memengaruhi absorpsi atau penyerapan tubuh. Ditambah lagi, aktivitas yang rendah membuat perempuan obesitas cenderung mengalami menarche dini. Dari hasil penelitian, asupan gizi yang rendah menyebabkan angka obesitas tinggi," katanya.
Ririn menerangkan, masa pubertas merupakan masa untuk terjadinya pertumbuhan dan pematangan jaringan payudara serta organ reproduksi. Komposisi diet saat pubertas yang tidak seimbang dan gaya hidup tidak sehat dapat memengaruhi risiko terjadinya kanker payudara di kemudian hari.
Saat ini belum ada data yang menyeluruh pada remaja putri di Indonesia mengenai asupan gizi, antropometri, komposisi tubuh, aktivitas fisik dan kadar estradiol perimenarchal serta kejadian menarche dini. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keterkaitan asupan gizi, status antropometri dan komposisi tubuh, dan aktivitas fisik sebagai faktor determinan kadar estradiol dan menarche dini pada remaja putri sebagai upaya pencegahan kanker payudara.
Studi libatkan 189 remaja putri
Penelitian ini melibatkan 189 remaja putri usia 13-15 tahun yang sudah mendapat haid. Pengambilan data dilakukan di 8 Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik negeri dan swasta di Jakarta dari bulan Januari 2014 sampai Januari 2015. Setiap subjek diperiksa kesehatannya, dilakukaan pengukuran antropometri, diwawancara untuk mendapatkan data mengenai asupan gizi dan aktivitas fisik, dan diambil darahnya untuk diperiksa kadar estradiol.
Studi ini berhasil mendapatkan gambaran asupan gizi remaja putri di Jakarta yaitu cukup karbohidrat, kurang protein, tinggi lemak, dan rendah serat. Selain itu status gizi berdasarkan kriteria Z-score IMT per umur dari WHO ditemukan sebagian besar subjek (73,5%) mempunyai status gizi normal, 18% mengalami overweight dan 5,3% mengalami obesitas.
Lebih dari 90 persen subjek penelitian memiliki aktivitas fisik rendah dan sebanyak 22,8 persen subjek mengalami menstruasi pertama kali (menarche) pada usia kurang dari 12 tahun (menarche dini). Penelitian ini juga menemukan, kadar estradiol mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan asupan energi, protein, dan lemak. Dan faktor yang berhubungan dengan menarche dini adalah status gizi, lingkar lengan atas dan lingkar pinggang.
"Untuk menurunkan faktor risiko kanker payudara, perlu memperhatikan faktor-faktor yang terkait kadar estradiol dan menarche dini, yaitu asupan lemak, aktivitas fisik, dan mempertahankan berat badan normal," tukasnya.
Advertisement