Liputan6.com, Pekanbaru - Ribuan mahasiswa dan dosen di Pekanbaru, Riau, menduduki Kantor Gubernur Riau di Jalan Jenderal Sudirman. Mereka masih menyorot penanggulangan bencana kabut asap yang dianggap gagal dilakukan Pemerintah Provinsi Riau.
Massa mendesak Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mundur dari jabatannya. "Plt Andi Rachman harus mundur karena tak becus mengurus bencana asap di Riau," ucap Elviandri, dosen di salah satu universitas di Pekanbaru, Rabu (28/10/2015).
Menurut dia, pejabat tersebut hanya sibuk mengadakan rapat, bahkan saban hari selalu dibahas mengenai penanggulangan bencana asap di Riau.
"Namun hasil tidak ada, warga susah payah berjuang hidup di tengah pekatnya asap. Kami akan tidur di sini, sampai dia (Plt Gubernur Riau) datang menemui kami," tegas Elviandri.
Ia menjelaskan, rencana menginap di Kantor Gubernur Riau bukan ancaman semata-mata. Melainkan, puncak kebosanan masyarakat karena lelah menghirup udara dengan kualitas berbahaya.
Baca Juga
Advertisement
"Pemerintah enak bisa menghirup udara bersih karena berada di ruangan AC. Sementara masyarakat di Riau sudah ada yang meninggal akibat terpapar asap," ujar Elviandri.
Para demonstran menyebut aksi mereka sebagai 'Sumpah Lawan Asap'. "Plt Gubernur Riau harus menemui kami, kalau tak berani mundur saja. Jangan sampai mahasiswa beraksi keras atas kelalaian kalian," tandas Elviandri.
Karena Plt Gubernur Riau tak kunjung datang, massa tak menerima satu pun perwakilan dari Pemerintah Provinsi Riau. Mereka mengusir beberapa utusan dari Plt Gubernur Riau.
"Kenapa bapak-bapak yang datang, silakan masuk lagi. Kami ke sini mencari Plt, bukan bapak-bapak. Bahkan kalau istri Plt pun yang mewakili, kami tolak sebelum dia (Plt Gubernur) yang datang sendiri menemui kami," pungkas Andri. (Ans/Mut)