Liputan6.com, Jakarta - Salah satu tema spesifik yang dibahas di Pop Conference, Indocomtech 2015 adalah konten video viral. Bicara soal konten video viral, sebagian besar dari kita jelas tak asing lagi dengan istilah artis YouTube', 'Selebgramm', dan lain-lain.
Karena itu, sudah tentu siapa pun berharap agar konten videonya viral dan ditonton oleh banyak orang di berbagai belahan dunia, bahkan digunakan oleh brand untuk memperkenalkan produknya. Lantas, adakah cara, trik, tips, untuk membuat konten video menjadi viral?
Dennis Adhiswara, CEO Layaria, mengatakan, sebelum menerapkan tips tertentu, perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa konten video terdiri dari dua macam, yaitu explainer dan branded entertainment.
"Explainer ini komposisinya 80 persen berupa konten dan 20 persen tentang entertainment. Nah, kalau branded entertainment sebaliknya, 20 persen konten, 80 persen entertainment," kata Dennis di ajang Indocomtech 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (28/10/2015).
Kemudian, Dennis memaparkan bahwa sebuah konten video harus menonjol daripada video lainnya.
"Setiap satu menit setiap harinya, secara keseluruhan ada sekitar 120 jam video baru yang terunggah ke YouTube. Jadi kalau konten kita biasa aja, kita sulit bersaing," tambah Dennis.
Monica Carolina, yang dikenal sebagai female gamer lokal berprestasi dengan nickname Nixia, mengamini pernyataan Dennis.
"Konten video saya bisa dibilang unik karena jarang kan di kita ada cewek yang yang bahas teknologi kayak motherboard, graphic card, sampai cara rakit komputer," kata Nixia.
Lebih lanjut, Dennis mengatakan bahwa konten video viral dapat dibuat berdasarkan keyword tertentu.
"Keyword di judul dan dua kalimat pertama di deskripsi itulah yang sangat penting dan dibaca oleh mesin pencari seperti Google. Makanya banyak YouTuber yang bikin konten video berdasarkan keyword tertentu yang lagi tren. Kalau mau tahu tren keyword, bisa dilihat di Google Trends. Beberapa keyword yang evergreen di mesin pencari adalah 'epic', 'fail', dan 'one direction'. Jadi coba deh bikin video pake kombinasi keyword itu," ujar Dennis bersemangat.
Kemudian, pria berkacamata ini juga memberi saran agar thumbnail video di YouTube dibuat semenarik mungkin dan di akhir video dilengkapi ajakan kepada viewer untuk subscribe.
"Thumbnail video ini termasuk jarang diperhatikan, padahal ini penting. Ajakan untuk subscribe juga sama. Banyak loh YouTuber yang gak nyantumin ajakan subscribe," kata Dennis.|
Selanjutnya, Nixia yang pernah mengantongi 300 ribu views untuk salah satu videonya memaparkan, di dalam konten video harus ada hal yang membuat orang tergelitik, misalnya dulu ada unsur 'kesalahan'.
"Jadi di salah satu video, Nixia pernah salah pasang baut gitu lah. Tapi justru ini yang bikin orang berkomentar, dan artinya, orang itu juga benar-benar merhatiin detail konten video kita," tutur Nixia.
(why/isk)
Mau Bikin Konten Video Viral? Cek di Sini
Sudah tentu siapa pun berharap agar konten videonya viral dan ditonton oleh banyak orang di berbagai belahan dunia.
diperbarui 28 Okt 2015, 20:00 WIBPop Conference di Indocomtech 2015. Foto: Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Seputar Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Pertahanan Kurang Kokoh dan Chemistry Belum Terjalin
KPK: Risiko Korupsi di Instansi Negara Berada di Level Waspada
Ciri-ciri Ideologi Terbuka: Memahami Konsep dan Penerapannya di Indonesia
Cadangan yang Terabaikan, Ini Pemain Timnas Indonesia yang Belum Dimainkan oleh Shin Tae-yong di Piala AFF 2024
Top 3 Tekno: Alasan Meta AI Belum Ada di WhatsApp Tuai Perhatian
OJK Komitmen Tegakkan Integritas dan Berantas Korupsi demi Indonesia Maju
Ciri Pneumonia pada Anak: Kenali Gejala dan Penanganannya
Penampilan Pemain Timnas Indonesia di 3 Laga Terakhir Piala AFF 2024: Pratama Arhan Mengesankan, Marselino Butuh Pembuktian Lagi
Bhinneka Life Sudah Bayarkan Klaim Nasabah Rp 529,7 Miliar
Pertarungan Antar Pelatih Timnas Indonesia dan Filipina: Shin Tae-yong Berada dalam Tekanan
Perkuat Rehabilitasi Mangrove, M4CR Kumpulkan Pemangku Kepentingan di Riau
Musibah Longsor Lumpuhkan Akses Wisata Kampung Naga Tasikmalaya