Liputan6.com, Jambi - Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi mengimbau agar pendaki tidak menyalakan api unggun sembarangan. Hal ini demi mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan dan hutan saat musim kemarau.
Untuk mengantisipasi kebakaran itu, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Seksi Wilayah I Balai Besar TNKS Sephadi memperingatkan pendaki Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh sebelum melakukan registrasi di pos penjagaan.
"Kami minta pendaki tidak ceroboh, jangan buang puntung rokok sembarangan. Apalagi membakar api unggun di sembarang tempat," ujar Sephadi di Jambi, Kamis (29/10/2015).
Namun jikapun menyalakan api unggun, para pendaki diminta mengecek betul-betul api unggunnya apakah sudah benar-benar mati saat ditinggalkan.
Sementara itu, petugas TNKS juga memperketat pengawasan terhadap aktivitas pendaki. Hal ini untuk mengantisipasi kebakaran yang sudah terjadi di beberapa kawasan pendakian di Indonesia.
"Ini penting untuk menjaga keasrian habitat kawasan hutan," tutur dia.
Meski melakukan pengawasan ketat, para pendaki masih diperbolehkan melakukan pendakian hingga puncak Gunung Kerinci (3.805 mdpl) dan Danau Gunung Tujuh (1.950 mdpl).
Gunung Kerinci dikenal juga sebagai Gunung Gadang atau Puncak Indrapura. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Sumatera dan gunung berapi tertinggi di Indonesia. Terletak di Provinsi Jambi, gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan merupakan habitat harimau Sumatera serta badak Sumatera.
Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada 2009.
Sementara Danau Gunung Tujuh merupakan danau yang terletak di Desa Pelompek, Kecamatan Ayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi. Danau ini berada di kawasan Gunung Tujuh, sebuah gunung yang berada tepat di belakang Gunung Kerinci. Danau ini juga masuk dalam wilayah TNKS. Danau Gunung Tujuh merupakan salah satu Danau tertinggi di Indonesia. (Ndy/Mvi)*
Advertisement
