Pertama dalam Sejarah, Presiden Nepal Seorang Wanita

Bhandari menggantikan Ram Baran Yadav, presiden terpilih pertama yang menjabat pada 2008 setelah Nepal menghapuskan pemerintahan monarki.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Okt 2015, 11:35 WIB
Presiden wanita pertama Nepal, Bidhya Devi Bhandari. (Reuters)

Liputan6.com, Kathmandu - Untuk pertama kalinya dalam sejarah Parlemen Nepal, terpilih seorang perempuan sebagai presiden. Ia adalah Bidhya Devi Bhandari.

Karangan bunga berwarna-warni dan syal dari para pendukung presiden wanita pertama Nepal, termasuk dari mantan perdana menteri Madhav Kumar pun memenuhi lehernya, sebagai bentuk penghargaan terhadapnya.

Wanita 54 tahun itu saat ini menjabat sebagai wakil ketua Partai Komunis Nepal (United Marxist Leninist) yang berkuasa.

Sebagai presiden, Bhandari yang sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan dari tahun 2009 sampai 2011, berjanji untuk mengedepankan kaum minoritas dan hak-hak perempuan di Nepal.

Bhandari menggantikan Ram Baran Yadav, presiden terpilih pertama yang menjabat pada 2008 setelah Nepal menghapuskan pemerintahan monarki. Pemilihan itu digelar pada September, bertujuan menstabilkan negara tetapi akhirnya malah memicu kekerasan mematikan yang menewaskan sedikitnya 40 orang.

Saat itu konstitusi mendefinisikan mayoritas bangsa Hindu sebagai republik sekuler yang dibagi menjadi 7 provinsi federal. Tapi kelompok etnis di Nepal selatan ingin wilayah lebih dan hak bagi negara-negara etnis federal.

Sebelumnya pada awal bulan Oktober, parlemen Nepal juga telah memilih perdana menteri baru yakni KP Sharma Oli. (Tnt/Ein)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya