Citi dan IFC Kucurkan Dana US$ 1,2 Miliar untuk Negara Berkembang

IFC dan Citi meluncurkan fasilitas pembiayaan perdagangan pada Oktober 2009.

oleh Arthur Gideon diperbarui 29 Okt 2015, 11:19 WIB
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - IFC, salah satu anggota World Bank Group, dan Citi penandatanganan fasilitas risk-sharing senilai US$ 1,2 miliar atau senilai Rp 16,32 triliun untuk membantu menstimulasi perdagangan di negara-negara berkembang (emerging markets) serta membantu pertumbuhan ekonomi.

Penandatanganan kerja sama merupakan kelanjutan dari dua fasilitas sebelumnya, yang berada di bawah Program Likuiditas Perdagangan Global IFC (IFC Global Trade Liquidity Program).

IFC dan Citi meluncurkan fasilitas pembiayaan perdagangan pada Oktober 2009. Sejak perumusannya, upaya kolaboratif ini telah mendanai total volume perdagangan sebesar US$ 20 miliar.

Rinciannya US$ 4,2 miliar diantaranya diperuntukan kepada negara-negara Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association) dan US$ 7,1 miliar kepada negara-negara berpendapatan menengah dan negara-negara berpendapatan menengah ke bawah.

Kemitraan jangka panjang ini telah membantu pendanaan 3.368 transaksi perdagangan melalui 163 bank emerging market di 40 negara, dimana 23 diantaranya adalah negara-negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah.

"Kemitraan antara Citi dengan IFC menuai kesuksesan dalam mendorong perbaikan dan perkembangan perdagangan global di emerging market," ucap Anurag Chaudhary, Global Head of Distribution for Citi's Treasury and Trade Solutions, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (29/10/2015). 

Fasilitas lanjutan ini akan memperluas ketersediaan kredit perdagangan bagi nasabah emerging market selama empat tahun melalui struktur risk-sharing. IFC dan mitra akan menyalurkan dana sebesar US$ 600 juta, dan Citi menyediakan dana tambahan sebesar US$ 600 juta.

“Seiring dengan menurunnya ketersediaan pembiayaan perdagangan global, IFC berkomitmen untuk bekerjasama dengan Citi dalam menyajikan langkah-langkah inovatif untuk mengembangkan arus pembiayaan perdagangan di negara-negara berkembang," jelas Marcos Brujis, IFC Director of Financial Institutions Group.

Citi akan menggunakan dana ini untuk memulai dan mendanai transaksi-transaksi pembiayaan perdagangan di Afrika, Asia, Eropa Tengah dan Timur, Amerika Latin, serta Timur Tengah.

Dengan demikian, klien-klien perbankan Citi dapat menjangkau pembiayaan kepada importir dan eksportir lokal. Pendanaan ini diharapkan dapat mendukung aliran perdagangan negara-negara berkembang sebesar lebih dari US$ 6 miliar sampai dengan tahun 2019. (Gdn/Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya