Minta Hujan, Warga Saling Pukul dengan Rotan

Dua orang warga melakukan ritual 'Ujungan' atau tari sabet untuk meminta hujan di Desa Karang Jati, Banjarnegara, Jateng, Jumat (23/10). 'Ujungan' adalah pertarungan rotan antara dua orang yang merupakan ritual untuk meminta hujan. (REUTERS/Nicholas Owen)

oleh Arny Christika Putri diperbarui 29 Okt 2015, 11:22 WIB
20151023-Minta Hujan, Warga Saling pukul dengan Rotan-Jateng
Dua orang warga melakukan ritual 'Ujungan' atau tari sabet untuk meminta hujan di Desa Karang Jati, Banjarnegara, Jateng, Jumat (23/10). 'Ujungan' adalah pertarungan rotan antara dua orang yang merupakan ritual untuk meminta hujan. (REUTERS/Nicholas Owen)
Dua orang warga melakukan ritual 'Ujungan' atau tari sabet untuk meminta hujan di Desa Karang Jati, Banjarnegara, Jateng, Jumat (23/10). 'Ujungan' adalah pertarungan rotan antara dua orang yang merupakan ritual untuk meminta hujan. (REUTERS/Nicholas Owen)
Seorang pria berpakaian seperti prajurit tradisional melakukan ritual 'Ujungan' atau tari sabet di Desa Karang Jati, Banjarnegara, Jateng, Jumat (23/10). Pertarungan rotan antara dua orang ini merupakan ritual untuk meminta hujan. (REUTERS/Nicholas Owen)
Dua orang warga melakukan ritual 'Ujungan' atau tari sabet untuk meminta hujan di Desa Karang Jati, Banjarnegara, Jateng, Jumat (23/10). 'Ujungan' adalah pertarungan rotan antara dua orang yang merupakan ritual untuk meminta hujan. (REUTERS/Nicholas Owen)
Seorang pria berpakaian seperti prajurit tradisional melakukan ritual 'Ujungan' atau tari sabet di Desa Karang Jati, Banjarnegara, Jateng, Jumat (23/10). Pertarungan rotan antara dua orang ini merupakan ritual untuk meminta hujan. (REUTERS/Nicholas Owen)
Warga berdiri di dekat makanan dan hasil pertanian jelang ritual sedekah bumi di Desa Karang Jati, Banjarnegara, Jateng, Jumat (23/10). Ini bentuk penghormatan terhadap Tuhan dan alam agar terhindar dari kemarau berkepanjangan. (REUTERS/Nicholas Owen)
Warga berdiri di dekat makanan dan hasil pertanian jelang ritual sedekah bumi di Desa Karang Jati, Banjarnegara, Jateng, Jumat (23/10). Ini bentuk penghormatan terhadap Tuhan dan alam agar terhindar dari kemarau berkepanjangan. (REUTERS/Nicholas Owen)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya