Terapi Awet Muda Ini Menewaskan Petugas Salon Kecantikan

Nasib nahas harus dialami oleh Chelsea Ake-Salvacion, yang tengah menjalani krioterapi (cryotherapy) di salon kecantikan tempatnya bekerja.

oleh Risa Kosasih diperbarui 29 Okt 2015, 13:30 WIB
Ake-Salvacion ditemukan tewas di dalam tangki krio (cryochamber) minggu lalu, sehari setelah mencoba alat tersebut sendirian tanpa pengawasan. (sumber: nytimes.com)

Liputan6.com, Nevada - Nasib nahas harus dialami oleh Chelsea Ake-Salvacion, yang tengah menjalani krioterapi (cryotherapy) di salon kecantikan tempatnya bekerja. Krioterapi adalah penggunaan suhu ekstrem (sangat dingin) untuk memusnahkan jaringan yang sakit, tapi Ake-Salvacion tampaknya membuat keputusan fatal untuk menggunakannya.

Ake-Salvacion ditemukan tewas di dalam tangki krio (cryochamber) minggu lalu, sehari setelah mencoba alat tersebut sendirian tanpa pengawasan. "Saya tahu bahwa dia sendirian saat menutup toko, dan kemudian pergi ke mesin yang tampaknya tidak mematikan," ujar rekannya Shae-Lynn Bee, kepada KSNV News.

"Ini membuat frustrasi karena Anda tahu tak ada kamera di sana. Pada dasarnya, satu-satunya orang yang tahu apa yang terjadi adalah Chelsea," tutur Bee, dikutip dari Medical Daily, Kamis (29/10/2015) sore.

Hasil autopsi wanita asal Hawaii tersebut belum dapat diketahui penyebab kematiannya. Tapi paman Ake-Salvacion, Albert, mengatakan tubuh keponakannya itu ditemukan sekeras batu.

"Ada yang salah. Ada yang mengatakan kepada saya bahwa tidak ada yang berbahaya dari alat ini. Bahwa satu-satunya hal yang bisa terjadi adalah kalau Anda berada di sana sedikit terlalu lama, Anda bisa mendapatkan embun beku di jari-jari Anda," kata Albert dikutip dari New York Times.

Kematian Ake-Salvacion mengangkat isu keselamatan industri krioterapi ini, yang dipraktikkan oleh atlet semisal LeBron James hingga selebriti Demi Moore. Terapi ini dipercaya bisa membakar kalori, mengurangi rasa sakit, memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta memperlambat proses penuaan.

Saat ini, ada pusat krioterapi Amerika Serikat tersebar di kota besar New York, Chicago, Los Angeles hingga Nevada tempat kecelakaan fatal ini terjadi. Para dokter sendiri belum setuju akan manfaat terapi ini. (*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya