Liputan6.com, Jakarta Terapis Holistik dari New York bernama Sophia Kupse mengatakan, nyeri pada punggung dan leher tidak selalu akibat dari aktivitas fisik yang terlalu berat. Emosi yang terpendam juga bisa menjadi penyebabnya.
"Pengalaman menyakitkan, bahkan yang terjadi di masa kecil, dapat tersimpan di otot yang kemudian menyebabkan seseorang jadi sakit," kata Sophia dikutip dari situs Daily Mail, Kamis (29/10/2015)
Advertisement
Dengan menekan titik-titik tertentu, Sophia dapat menemukan di mana letak ketidaknyamanan, dan mendeteksi trauma emosional atau trauma fisik dari seberapa ketat otot-otot di tubuh pasiennya.
Menurut Sophia, semua ini didasari ilmu kedokteran masyarakat Timur yang percaya tubuh merupakan gabungan keadaan sekarang dan kehidupan masa lalu. "Ketika saya melihat kembali seseorang, saya seperti membaca buku dari satu halaman ke halaman lainnya," jelas Sophia.
Teorinya sederhana, ketika pasien memiliki respons negatif terhadap suatu peristiwa, otot akan masuk ke keadaan shock. Semakin stres seseorang, tubuh bakal melepaskan adrenalin dan kortisol yang dikonversi ke asam laktat di otot. Inilah yang memengaruhi saraf sensorik, penyebab rasa sakit.