Liputan6.com, Jakarta Tingginya kasus gizi buruk pada anak Indonesia ternyata memengaruhi kekebalan tubuhnya. Hampir semua anak yang pendek (stunting), misalnya memiliki antibodi yang kurang.
Begitu disampaikan dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Prof Dr dr Cissy B. Kartasasmita saat ditemui wartawan di Hotel Ibis, Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Advertisement
"Mau pakai standar stunting manapun seperti Badan Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) atau dari Indonesia, hasilnya sama. Mekanisme tubuh anak yang kurang gizi memengaruhi imun tubuhnya," katanya.
Bahkan menurut Cissy, anak yang kurang gizi diberikan vaksin pun, efeknya tidak sebaik anak normal lain. "Hampir semua penyakit meningkat pada anak stunting."
Ironisnya, angka stunting akibat kekurangan gizi di Indonesia masih sangat tinggi. Berdasarkan indeks Tinggi Badan per Umur (TB/U), Riset Kesehatan Dasar (Riskesda), pada 2013 angkanya mencapai 37,2 persen atau sekitar 8,8 juta balita Indonesia mengalami stunting.