Harga Emas Naik Tipis Usai Keputusan The Fed

Liputan6.com, Singapura - Harga emas menguat tipis meski tetap berada di level terendah dalam dua minggu setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunga pada Desember 2015. Ini membuat dolar AS menguat.

Di pasar spot, harga emas naik naik 0,4 persen menjadi US$ 1.160,76 per ounce. Harga emas sempat turun ke level US$ 1.152, level terendah sejak 13 Oktober 2015 pada Rabu pekan ini.

"Volume perdagangan harga emas sangat tipis setelah ada sejumlah permintaan fisik turun dan aksi pelaku pasar. Meski demikian, harga emas untuk pengiriman Desember sudah mendaki. Harga emas di level US$ 1.150 sudah berada tingkat besar ketimbang sisi negatifnya. Harga emas berpotensi naik ke US$ 1.165 akan cukup sulit," ujar pelaku pasar seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (29/10/2015).

Seperti diketahui, the Fed mempertahankan suku bunga tetap pada pertemuan selama dua hari ini. Akan tetapi, the Fed memberikan sinyal kalau suku bunga akan naik pada Desember. Hal itu tergantung dari data tenaga kerja dan inflasi.

Mengutip riset www.fortisasiafutures.com, untuk pertemuan selanjutnya pada 15-16 Desember, the Fed masih berpeluang untuk menaikkan suku bunganya. Bila kebijakan itu diambil, maka akan dipandang sentimen negatif untuk harga emas.

Saat ini the Fed juga terlihat realistis dan hanya mengharapkan inflasi hingga akhir tahun mencapai 1,7 persen. Ini juga akan tetap menjadi pertimbangan bagi the Fed pada pertemuan selanjutnya.

"Harga emas terpantau bergerak datar dan mulai bergulir di antara pergerakan rata-rata 20 dan 50 harian. Logam itu cenderung bergerak datar. Stochastic masih berada di area beli resistance dan support di level US$ 1.169-US$ 1.142,80," tulis riset tersebut. (Ahm/Gdn)**