Mengenal Mother of Satan, Bom TATP di Mall Alam Sutera

TATP telah menjadi bom 'favorit' pelaku teroris di Tepi Barat, Palestina, semenjak 1980-an karena bahannya mudah didapat.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 29 Okt 2015, 16:37 WIB
Petugas menunjukan barang bukti saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (29/10). Pria berinisial LWK yang merupakan staf IT ditetapkan sebagai pelaku ledakan di Mall Alam Sutera pada Rabu (28/10) kemarin. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah ledakan terjadi di toilet Mall @ Alam Sutera, Serpong Tangerang Selatan, Indonesia. Ledakan berdaya ledak tinggi itu merupakan bom jenis TATP atau triacetone triperoxide.

Dikutip dari laman Thefutureofthings, TATP telah digunakan para militan dan teroris dalam beberapa dekade terakhir. TATP adalah salah satu bom yang sulit dibuat dan mematikan. Kendati demikian, bahan-bahannya mudah dicari. 

TATP ditemukan pada 1895 oleh seorang ilmuan Jerman, Richard Wolffenstein. Kekuatannya dalam jumlah yang sama lebih besar daripada TNT. Namun, berbeda dengan TNT, TATP sangat sensitif dan tidak memerlukan detonator untuk meledakkannya.

Karena faktor sensitif dan ketidakstabilan itulah, TATP tidak pernah dipakai militer atau pemakaian komersial lainnya, tidak seperti TNT. 

Kerusakan dari TATP dalam jumlah besar bisa lebih merusak dibanding TNT dalam jumlah TATP yang sama. Bom jenis ini lebih mudah dibuat, dan susah untuk dideteksi. Inilah mengapa TATP disebut sebagai Ibunya Setan alias 'Mother of Satan.'


Bom Favorit Teroris

TATP diketahui digunakan untuk aksi terorisme di Tepi Barat, Palestina semenjak 1980-an.

Para teroris di Timur Tengah juga menggunakan bom jenis ini karena bahan-bahan yang diperoleh mudah. Hanya memerlukan ahli kimia untuk bisa meramu hingga menjadi ledakan yang mematikan.

Pada 1994 ledakan bom mobil terjadi di depan Kedutaan Besar Israel, London, 12 orang terluka dan 2 mahasiswa Palestina di Inggris ditangkap atas tuduhan 'konspirasi yang menyebabkan ledakan'. Keduanya ditahan 20 tahun di penjara. Pada 2008, mereka bebas.

Pada 1998, sejumlah besar material mentah TATP ditemukan di sebuah laboratorium di Tepi barat Palestina. Kemudian pada 1999 Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan laporan bahwa TATP merupakan 'benda mematikan paling berbahaya'. FAA telah memperingati bahwa Mother of Satan ini adalah salah satu senjata pemusnah massal, terutama di Timur Tengah.

Setelah serangan teroris mematikan yang menghancurkan menara kembar WTC, New York City pada 9 September 2001, ada 2 tindakan teroris menggunakan TATP yang paling membekas di ingatan. (Rie/Mut)*

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya