Kisah Semangat Pria yang Diamputasi Sejak Kecil

Josh Sundquist telah melakukan banyak hal positif sejak diamputasi. Ia bahkan memanfaatkan status amputasi sebagai sorotan kostum Halloween.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 29 Okt 2015, 21:03 WIB
Josh Sundquist dikenal karena telah melakukan banyak hal dalam hidupnya. Statusnya sebagai penyandang cacat pun ia manfaatkan dalam kostum-kostum perayaan Halloween. (Joshsundquist.com)

Liputan6.com, Jakarta Josh Sundquist dikenal karena banyak hal yang telah dilakukannya. Dia adalah atlet Paralympic, anggota tim sepakbola Amerika bagi orang-orang yang pernah amputasi, motivator sekaligus pengarang buku.

Rasanya untuk melihatnya memakai kostum Halloween sama sekali tak terpikirkan -- namun dia selalu menang.

Selama bertahun-tahun, Sunquist memunculkan kostum-kostum Halloween yang kreatif, 'kocak' dan luar biasa, memanfaatkan statusnya sebagai orang amputasi sebagau sorotan.

Pada tahun 2010, ia berdandan sebagai tokoh Gingerbread Man dengan separuh kakinya termakan.

Josh Sundquist sebagai The Gingerbread Man dengan separuh kaki termakan. (Joshsundquist.com)

Pada tahun 2012, ia menjadi 'lampu kaki' yang dikenal dari film 'A Chirstmas Story.'

Josh Sundquist dadan sebagai lampu terkenal dari film A Christmas Story. (Joshsundquist.com)

Pada tahun 2013, ia menjadi flamingo.

Josh Sundquist sebagai burung flamingo. (New York Daily)

Dan pada tahun kemarin, 2014, ia menjadi pemain foosbal.

Josh Sundquist sebagai pemain foosball. (Joshsundquist.com)

Melalui situsnya, ia mengatakan tidak mengira kostum yang dipilihnya akan menjadi viral, tapi beruntung orang-orang menyukainya.

Tak mengherankan jika masyarakat menanti penampilannya dalam perayaan Halloween tahun ini.

Tahun ini, Sundquist mengambil ide yang orang sebut sebagai 'lelucon klasik orang amputasi' dan menjadikan nyata dengan lambang IHOP (Aku lompat), waralaba hidangan sarapan di AS.

Josh Sundquist mengambil tema lelucon klasik orang apmutasi sebagai kostum tahun ini. (@JoshSundquist)

Melalui situsnya, Josh Sundquist menceriakan awal mula kehidupannya sebagai penyandang cacat pada usia 9 tahun. Ketika itu ia didiagnosa dengan kanker tulang langka, yang membuatnya hanya memiliki 50% kemungkinan untuk menjalankan hidup.

Dia menghabiskan satu tahun untuk melakukan kemoterapi dan kaki kirinya diamputasi. Dokter menyatakan Sundquist pulih dari kanker yang dideritanya pada usia 13 tahun. Setelah itu ia mulai berlatih permainan ski dan menjalani hidupnya dengan semangat.

(Rcy/Tnt)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya