Liputan6.com, Bogor - Lahan pertanian di Kota Bogor, Jawa Barat, dalam beberapa tahun terakhir terus menyusut. Hijaunya tanaman padi digantikan dengan tembok beton perumahan, pertokoan dan pusat perbelanjaan.
Guna mengantisipasi makin berkurangnya lahan pertanian yang ada, pemerintah setempat menyiapkan insentif bagi petani yang mempertahankan lahannya.
"Jika para pemilik lahan pertanian mau berkomitmen tidak mengubah fungsi lahannya. Maka akan dapat insentif," jelas Wawan Darwan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kota Bogor, Kamis (29/10/2015).
Insentif tersebut, kata dia, hanya akan diberikan kepada petani pemilik lahan yang berkomitmen menjaga lahan pertaniannya yang tidak berubah fungsi.
"Ini berupa bantuan berupa keringanan pajak, pupuk, dan bantuan alat pertanian," jelas Wawan.
Menurut dia, pemberian insentif bagi petani itu sebagai upaya Pemkot Bogor untuk menjaga lahan pertanian yang masih tersisa di Kota Hujan. Sebab, realita yang ada saat ini, banyak lahan pertanian jadi perumahan, pertokoan dan pusat perbelanjaan.
Baca Juga
Advertisement
Dinas Pertanian Kota Bogor mencatat, pada 1995, luas lahan pertanian masih sekitar 1.006 hektare (ha). Data terakhir pada 2015, lahan terus menyusut menjadi sekitar 400 ha milik 158 kelompok tani (poktan).
Karena itu, para petani yang tersisa harus mau mempertahankan lahan pertanian yang dimiliki. "Saat ini, masih dilakukan inventarisir kepemilikan lahan pertanian untuk mendukung program ketahanan pangan berkelanjutan," ujar Wawan. (Bob/Ans)