Harga Minyak Naik Tipis Meski Pasokan Terus Meningkat

harga minyak Brent, yang menjadi acuan dari harga minyak dunia, turun 20 sen atau 0,5 persen menjadi US$ 48,80.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 30 Okt 2015, 06:40 WIB
Harga minyak acuan Brent susut 1,1 persen menjadi US$ 51,33 per barel pada perdagangan Rabu pekan ini.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik tipis pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) sementara minyak Brent turun, menyusul perbedaan pendapat dari pelaku pasar, setelah reli harga dalam dua bulan terakhir meski pasokan terus naik.

Harga minyak mendapat keuntungan hampir 2 persen pada awal sesi, sebelum data ekonomi AS yang mengecewakan, menahan antusiasme dari para investor setelah reli 6 persen pada perdagangan sehari sebelumnya.

Anjloknya nilai tukar dolar AS, memberikan beberapa dukungan kepada harga minyak karena menjadi komoditas yang harganya lebih terjangkau dalam kurs euro dan mata uang lainnya.

Minyak mentah AS, naik 12 sen atau 0,3 persen pada level US$ 46,06 per barel, setelah diperdagangkan antara US$ 45,16 dan 46,79. Harganya sempat reli hampir US$ 3 pada sesi sebelumnya.

Sementara harga minyak Brent, yang menjadi acuan dari harga minyak dunia, turun 20 sen atau 0,5 persen menjadi US$ 48,80, dan diperdagangkan antara US$ 48,17 dan US$ 49,38.

Pertumbuhan ekonomi AS mengerem tajam pada kuartal ketiga sebagaimana bisnis mengurangi pasokan ke gudang untuk juga mengurangi persediaan.

Dikutip dari reuters, Jumat (30/10/2015), data penjualan perumahan di AS juga memengaruhi beberapa keuntungan pada perdagangan harga minyak, dan melembutkan antusiasme pasar terhadap persediaan minyak pemerintah AS yang ternyata lebih kecil dari apa yang ditakutkan banyak pihak.

Laporan dari pemerintah adalah 3,4 juta barel, lebih rendah dibanding apa yang diungkap American Petroleum Institute yakni 4,1 juta. (Zul/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya